Tag: P40tang
Perangkat-perangkat dakwah kepada 40 tetangga
Dakwah (Arab: دعوة, da‘wah; "ajakan") adalah kegiatan yang bersifat mengajak, menyeru, dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah sesuai dengan garis aqidah, syari'at dan akhlak Islam. Kata dakwah merupakan masdar (kata benda) dari kata kerja da'a yad'u yang berarti panggilan, seruan atau ajakan.Berdakwah adalah kewajiban setiap Muslim, Muslim laki-laki ataupun perempuan tentunya dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing.
Banyak orang yang beranggapan bahwa berdakwah itu adalah kewajiban da’i, ustadz, kyai, habaib atau orang-orang yang faham agama. Lapangan dakwah juga terbatas pada majelis ta’lim, mimbar-mimbar jum'at, tabligh akbar dan semacamnya. Orang yang berdakwah akhirnya hanya identik dengan orang yang berceramah. Dengan pandangan ini, seorang muslim yang bukan da’i atau ustadz merasa tidak punya tanggung jawab dalam berdakwah.
Dakwah bukan hanya domain seorang da'i yang kita fahami selama ini, bahkan kita semua adalah da'i-da'i yang menyerukan dan menebar kebaikan ke segala arah, dan tetangga adalah salah satu yang paling utama.
Berdakwah adalah peluang pekerjaan yang paling utama di dunia ini, peluang yang dimiliki oleh kita semua, menyebarkan kebaikan-kebaikan ke segala penjuru, pekerjaan yang diwariskan para Nabi dan Rasul.
Tetangga adalah salah satu objek dakwah yang utama setelah dakwah kepada keluarga. Islam memberi kedudukan yang istimewa bagi tetangga, karena mereka yang hidup berdampingan dengan kita.
وَاعْبُدُواْ اللّهَ وَلاَ تُشْرِكُواْ بِهِ شَيْئاً وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالجَنبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللّهَ لاَ يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالاً فَخُوراً
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (QS An-Nisa [4]: 36)
Dan perbuatan baik (ihsan) itu diantaranya adalah menjadikan mereka para tetangga itu beragama dan beribadah dengan lebih baik dari sebelumnya. Dengan dakwah kita para tetangga memiliki kefahaman yang lebih baik dengan agamanya.
Lalu siapakah yang dimaksud dengan tetangga?
Al-Hafidz Ibn Hajar mengatakan, “Kata tetangga mencakup muslim maupun kafir, ahli ibadah maupun ahli maksiat, teman dekat dan bahkan seorang musuh, pendatang maupun penduduk asli, yang suka membantu maupun yang suka merepotkan, yang dekat maupun yang jauh, yang rumahnya berhadapan maupun yang yang bersampingan.”Al-Hafidz Ibn Hajar juga memberikan keterangan bahwa yang termasuk tetangga adalah lingkup 40 rumah dari segala arah.
عَنْ عَائِشَةَ حَدُّ الْجِوَارِ أَرْبَعُونَ دَارًا مِنْ كُلِّ جَانِبٍ وَعَنِ الْأَوْزَاعِيِّ مِثْلَهُ
Dari Aisyah, batasan tetangga adalah 40 rumah dari segala penjuru, demikian pula pendapat dari Al-Auza’i.
Beliau (Ibn Hajar al Asqalani) juga menyampaikan riwayat lain dalam kitabnya Fathul Bari,
وَأخرج بن وهب عَن يُونُس عَن بن شِهَابٍ: أَرْبَعُونَ دَارًا عَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ يَسَارِهِ وَمِنْ خَلْفِهِ وَمِنْ بَيْنَ يَدَيْهِ
Diriwayatkan oleh Ibn Wahb, dari Yunus, dari Ibn Syihab, “Tetangga adalah 40 rumah, ke kanan, kiri, belakang dan depan".
Kemudian persiapan seperti apa yang harus disediakan agar dakwah kepada tetangga menjadi efektif?
Yang pertama, hafalkan, kuasai, renungi dan amalkan apa yang disampaikan oleh as Syahid yang disebutkan dalam 10 rukun: al Fahmu, al Ikhlas, al 'Amal, al Jihad, at Tadhhiyyah, at Tho'at, ats Tsabat, at Tajarrud, al Ukhuwwah, ats Tsiqoh.
Yang kedua, as shilatu al mashlahiyatu ad da'wiyah, berusaha mempunyai kemampuan dan membangun komunikasi positif dan bermanfaat dengan para tetangga. Kuasailah teknik-teknik berbicara dalam rangka mempengaruhi kepada arah yang lebih baik. Berbicara dengan objek dakwah dengan tetangga di kampung-kampung tentunya berbeda dengan tetangga yang berada di perumahan-perumahan yang umumnya adalah para pendatang yang mempunyai wawasan dan pendidikan lebih baik.
Allah berfirman dalam surat ar Rahman:
الرَّحْمَنُ (١) عَلَّمَ الْقُرْآنَ (٢) خَلَقَ الإنْسَانَ (٣) عَلَّمَهُ الْبَيَانَ (٤)
Dia menciptakan manusia. mengajarnya pandai berbicara."
Yang ketiga, al ihya al 'aadat al Islamiyyah, menghidupkan tradisi-tradisi keislaman, diantaranya selalu mengucapkan salam ketika menemui atau bertemu dengan tetangga. Diantaranya juga mensyiarkan pakaian ataupun penampilan secara Islami ataupun memberikan hadiah, yang walaupun bernilai kecil, niscaya akan melembutkan hati-hati mereka dan akan memudahkan dakwah kita kepada mereka.
Yang keempat, at ta'arufu bil jiraani fardan fardan, mengenal dengan lebih mendalam kondisi tetangga, diantaranya mengenal nama-nama mereka, keluarganya dan juga mengetahui pekerjaannya. Bagaimana kita bisa berdakwah kepada tetangga kalau kita saja tidak mengenal bahkan nama-nama mereka.
Yang kelima, al isytirak ad da'wi (maaliyan, fikriyan, jasadiyan). Partisipasi dakwah itu mengerahkan segenap daya yang dimiliki yang merupakan anugerah Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada kita termasuk diantaranya adalah harta, pemikiran dan tenaga yang kita miliki.
Kalau hari ini kita memiliki tanggung jawab dan kewajiban berdakwah kepada para tetangga dengan mensyiarkan dan mensukseskan P40tang, maka kelima hal diatas mesti kita persiapkan, dalam rangka mensukseskan kerja-kerja dakwah menebar kebaikan ke segala penjuru diantaranya kepada tetangga-tetangga kita sendiri.
Yang terakhir, dakwah adalah warisan para Nabi dan Rasul, orang-orang muttaqin, dan para pejuang Islam, mereka semua adalah pedakwah-pendakwah yang selalu menjadikan pekerjaan ini hidup dan mati mereka, menjadikan aliran-aliran darah mereka yang setiap tetestnya diperuntukan untuk dakwah (Islam).
Oleh karena itu bergembiralah mereka yang sudah berada di jalan ini, karena ini adalah bagian yang tidak bisa dinilai dengan kehidupan dunia ini, bersyukurlah kepada Allah dengan mengerahkan segenap yang ada pada diri untuk selalu mensyiarkan ke Agungan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Wallahu a'lam
Arif
Pojokan Jatisari, kota Bekasi 14 Januari 2019
Tags:
#dakwah Islam
#program P40Tang
#P40Tang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar