Pelet Bukan Solusi Kehidupan
Pelet bukan solusi kehidupan
Pernah dengar kata "pelet?" Saya yakin sebagian besar orang pernah mendengar kata ini.Dari anak remaja, dewasa sampai orang tua; Pelet memang populer ditengah masyarakat.
Kalau kita buka wikipedia.org, kemudian kita search kata pelet, disana disebutkan tentang pengertian pelet sebagai berikut: Pelet merupakan jenis ilmu gaib yang berfungsi untuk memengaruhi alam bawah sadar seseorang agar jatuh cinta kepada orang yang mengirim pelet tersebut.
Ya pelet, semacam ilmu ghaib yang dilakukan oleh seseorang agar orang yang dituju menyukai dan jatuh cinta kepada dirinya, tentunya yang dipengaruhi alam bawah sadarnya.
Pertanyaannya, apakah pelet masih digunakan sebagai salah satu solusi kehidupan oleh masyarakat hingga saaat ini?
Iseng-iseng, sebagai terapist ruqyah dan blogger yang sedang belajar ilmu SEO (search engine optimization, agar artikel masuk page one google, yahoo dll) mencoba bertanya kepada sesepuhnya mesin pencari di internet yang terkenal, Mbah Google. Saya belum bertanya kepada mbah-mbah yang lain seperti Yahoo, Bing, Duckduck, Yandex atau lainnya. Saya pikir si Mbah yang satu ini sudah mewakili yang lain, apalagi si Mbah Google punya predikat The Biggest search engine in the world saat ini.
Kira-kira berapa query (permintaan) sebulan untuk sebuah kosa kata yang ditanyakan orang-orang kepada si Mbah, berkenaan dengan pelet ini. Hal ini untuk mendapatkan gambaran kira-kira bagaimana dan seberapa besar ketertarikan dan animo masyarakat kepada ilmu hitam yang satu ini.
Dan jawaban si mbah cukup mengejutkan! Kalau anda menduga bahwa ilmu pelet sudah punah dan tidak digunakan lagi di zaman millennial ini, maka anda salah.
Untuk query "cara memelet wanita", si mbah memberitahukan bahwa ada 4,400 permintaan dalam sebulan, artinya ada 4,400 kali orang mengetik dan mencari informasi tentang "cara memelet wanita" per bulan, bukan per tahun, ini lokal Indonesia, karena saya menggunakan google.co.id. Kalau per tahun tinggal dikalikan 12 saja.
Boleh jadi orang-orang ini ingin belajar ilmu pelet atau ada hajat untuk memelet seseorang! Wuih..
Secara ektrem saya coba membandingkan dengan query "cara belajar al Qur'an", hasilnya cukup miris, hanya 390 permintaan sebulan.
Namun ternyata tidak sekedar "cara memelet wanita", ketika saya mencari "keyword" atau kata kunci yang berkenaan, maka muncul informasi sebagai berikut:
- Cara memelet wanita jarak jauh, 720
- Cara cepat memelet wanita, 720
- Doa memikat wanita paling ampuh, 720
- Cara memelet wanita dengan rambutnya, 320
- Cara memelet wanita dengan merica, 320
- Cara memelet wanita, 320
- Cara memelet wanita dengan doa, 210
- Cara memelet wanita gratis, 210
- Cara memelet wanita dengan weton, 90
.......cuma bisa geleng-geleng kepala.
Ternyata ada juga yang mengetik query "cara memelet wanita dengan cara Islam", wadduh... Ini informasi mbah Google, bukan saya mengada-ada. Dan si mbah selalu merekam di database nya apa saja yang diketik dan dicari orang-orang.
Dan yang lebih "dahsyat" ketika kita mengetik "pelet wanita" di laman Google, mesin pencari ini mengatakan bahwa kita tidak sendirian, ada sebanyak 18,000 lainnya yang mengetik hal yang sama, per bulan!
Sedangkan orang yang mencari "dukun pelet" di laman google ada 22,000 perbulan. Ini yang mencari dukun pelet secara on line, boleh jadi yang off line juga banyak.
Kalau kita mau berkonsultasi dengan mbah internet yang lain, misalnya Neilpatel, seorang internet marketer yang dijuluki The top influencer on the web oleh Wall Street Journal, angka tersebut adalah tinggi untuk sebuah topik.
Jadi kesimpulannya adalah bahwa animo masyarakat Indonesia baik mereka yang tertarik belajar pelet ataupun menggunakan jasa pelet adalah sangat tinggi. Hal ini tentu memprihatinkan. Belum lagi kita meneliti terhadap topik yang lain, misalnya jasa santet.
Oleh karena itu tugas para ustadz dan da'i-da'i dan kita semua untuk menjelaskan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahayanya klenik dan perdukunan, termasuk meminta jasa pelet kepada para dukun. Terutama untuk menyelamatkan aqidah dan keimanan ummat Islam dari perbuatan syirik.
Disisi lain, kalau boleh dikatakan, banyak wanita-wanita yang (mohon maaf) rentan terhadap ilmu hitam ini, baik remaja maupun ibu-ibu rumah tangga terutama mereka yang jauh dari syariat Islam dalam kehidupannya.
Dari pengalaman saya, sudah puluhan pasangan suami istri yang salah satu pasangannya menjadi korban ilmu pelet ini, sehingga rumah tangga mereka terganggu. Dari keluarga biasa-biasa saja sampai istri seorang penghulu yang rela ingin meninggalkan suami dan 5 anaknya untuk menikah dengan seseorang yang belum lama dikenalnya di Facebook.
Khusus mengenai pelet, ada sebuah hadist dari Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam, diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu bahwa beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Ø¥ِÙ†َّ الرُّÙ‚َÙ‰ ÙˆَالتَّÙ…َائِÙ…َ ÙˆَالتِّÙˆَÙ„َØ©َ Ø´ِرْÙƒٌ
“Sesungguhnya mantera-mantera, jimat-jimat dan pelet adalah syirik” (HR. Abu Daud no. 3883, Ibnu Majah no. 3530 dan Ahmad 1: 381.
Tiwalah yang dimaksud dalam hadits ini adalah sesuatu yang dibuat dan diklaim bisa membuat perempuan lengket pada suami dan sebaliknya. Atau seorang wanita kepada laki-laki lain.
Jadi bisa saja tiwalah itu berupa pelet, jimat, susuk, buluh perindu dan semar mesem.
Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan bahwa tiwalah ini diperoleh dari jalan sihir (Fathul Bari). Sehingga jika pemikat hati atau pemikat cinta berupa susuk, jimat dan bulu perindu, maka termasuk dalam kategori tamimah (jimat-jimat). Dan jimat-jimat itu terlarang sebagaimana telah disebutkan pula dalam hadits di atas.
Memakai pelet termasuk syirik karena di dalamnya ada keyakinan untuk menolak bahaya dan mendatangkan manfaat dari selain Allah Ta’ala (Lihat Fathul Majid, 139).
“Tiwalah tergolong syirik karena tiwalah bukanlah sebab syar’i (yang didukung dalil) dan bukan pula sebab qodari (yang dibuktikan melalui eksperimen)", demikian menurut Syaikh Utsaimin.
Jadi banyak sekali kerusakan yang ditimbulkan oleh perbuatan pelet:
- Perbuatan syirik yang termasuk dosa besar
- Merupakan kegiatan yang bekerja sama dengan jin yang dilarang oleh syariat Islam.
- Bisa berakibat merusak fitrah perasaan seorang manusia yaitu dengan mempengaruhi alam bawah sadarnya, untuk memenuhi nafsu syahwat yang mengirim pelet.
- Mengganggu rumah tangga orang lain.
- Menimbulkan penyakit fisik terhadap korban diantaranya sakit kepala migren, vertigo, asam lambung, psikis dan lain-lain penyakit,
- Merusak hubungan silaturrahim diantara keluarga.
Jadi karena banyaknya mudharat yang ditimbulkan oleh pelet ini maka kita bisa menyimpulkan bahwa pelet bukan solusi dalam kehidupan kita, oleh karena itu hendaknya dijauhkan sejauh-jauhnya.
Hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala kita memohon perlindungan dari kejahatan mahkluk-Nya.
Wallahu a'lam
Pojokan Kp Cakung Jatisari Jatiasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar