Oleh: Ust Nadhif
Apakah Anda sering bolak balik i ruqyah tapi tidak ada hasil ???
Barangkali ada yang terlewatkan baik oleh pasien ada yang belum disampaikan kepada peruqyah ataupun memang peruqyah "lupa" akan sesuatu yang harusnya menjadi bagian terapi.
Bosan?? Ada baiknya anda baca artikel ini.
Sekilas, Judul diatas tentu tidak masuk akal bagi sebagian peruqyah syar’iyyah..tapi judul tersebut benar adanya..serius …silahkan simak penjelasan artikel berikut.
Seringkali peruqyah dan pasien berfokus pada keluhan yang dirasakan oleh pasien.
Mari kita simak Contoh berikut :
Kasus 1
Pasien datang dengan keluhan sering migren, maag akut dll maka kemudian terapis meruqyahnya. Saat ruqyah muncul reaksi ruqyah seperti muntah atau seketika migren tersebut hilang. Dengan kondisi seperti ini pasien dan peruqyah menympulkan bahwa sakit migren tersebut bersumber dari jin yang ada dalam tubuh si pasien.
Diluar dugaan setelah pasien pulang kerumah, seminggu kemudian penyakit tersebut kambuh lagi, dan pasien datang lagi ke klinik untuk ruqyah. Apa yang terjadi? Reaksi dan hasil sama, pasien merasa lega dan sembuh sesaat setelah ruqyah, namun sakit berulang saat dia pulang. Apa yang sebenarnya terjadi dalam kasus pertama ini?
Kasus ke 2
Si pasien, mengalami sakit fisik, gejala gangguan jin nyaris tidak ada bahkan tidak dapat “terdeteksi” oleh peruqyah, dan saat diruqyah tidak ada reaksi sama sekali. Final deh, vonis biasanya adalaah orang ini sakit medis. Padahal belum tentu sakit medis. Atau seseorang yang benar-benar positif mengalami gangguan jin, gejala-gejala sangat nampak (berdasarkan dialog), tapi saat diruqyah tidak ada reaksi sedikit pun, atau tidak ada perkembangan signifikan dari sakit yang dideritanya. Apakah jinnya terlalu kuat??? Atau benarkah orang ini hanya sakit medis murni?
Jika 2 kasus tersebut dilanjutkan maka hasilnya adalah berulangkali datang ke klinik ruqyah tanpa perkembangan signifikan. Lantas dimana problemnya?
Salah satu dari 2 kasus diatas mungkin Anda alami, hingga berulang kali datang ke tampat ruqyah tetapi tidak ada reaksi atau tidak ada hasil sesuai harapan. Ada baiknya Anda pahami hal berikut ini:
Disinilah pentingnya memahami sumber-sumber gangguan jin dan cara melacaknya. Semakin akurat diagnosa ini maka semakin cepat proses terapinya, insya Alloh. Benar, sumber gangguan jin harus terlacak terlebih dahulu sebelum kita (peruqyah) memutuskan untuk meruqyah, sebelum peruqyah memilih ayat apa yang sesuai atau cara meruqyah seperti apa yg dibutuhkan, tidak hanya meminta pasien mendengarkan bacaan dalam waktu yang panjang.
Ada beberapa sumber gangguan jin yang jarang dilacak oleh peruqyah berikut saya sebutkan 2 hal diantaranya, sisanya lain waktu deh….hehe atau dalam pelatihan karena agak panjang penjelasannya J.
- Gangguan jin sering terkait dengan orang-orang terdekatnya, orang serumah, suami, nasab suami , anak kandung, dan orang tua kandung si sakit. Saya sering sekali meruqyah dengan “cara tidak wajar”, misalnya yang mengeluh sakit adalah suami tapi yang saya ruqyah adalah istrinya. Atau sebaliknya. Atau yang sakit anak tapi yang diruqyah adalah orang tuanya. Atau majikan sakit, ternyata yang perlu diruqyah adalah si pembantu yang tinggal serumah. Cara ini saya rasakan lebih efisien dibandingkan peruqyah berfokus pada pasien saja.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal ini terjadi karena ada kaitan antara yang sakit dengn keluarganya. Suami sakit karena diganggu oleh jin yang ada ditubuh si istri, begitu misalnya. Kasus seperti ini sangat banyak saya temui. Pertanyaan pentingnya bagai mana cara kita melacak orang-orang yg terkait dengan si sakit? Sejujurnya agak panjang pen jelasan teknik melacak ini, tapi untuk menyederhanakan : saat si sakit datang maka ruqyah-lah keluarga-nya juga terutama , orang serumah, suami, nasab suami , anak kandung, dan orang tua kandung si sakit. Rumit? Tidak, justru lebih mempercepat proses ruqyah dibandingkan peruqyah hanya berfokus pada si sakit saja. Insya Alloh.
- Gangguan jin sering terkait dengan rumah tempat tinggal si sakit
Jika hal ini terjadi, maka wajar jika si sakit tidak kunjung sembuh meski berulang kali datang ke klinik ruqyah. Karena problemnya ada di rumah.
Apakah tidak cukup dengan melakukan ruqyah rumah dengan menggunakan air yang disemprotkan ke seluruh ruangan?
Untuk gangguan ringan, meruqyah rumah dengan menyemprotkan air keseluruh ruangan, insyaAlloh sudah cukup. Tetapi untuk gangguan sedang dan berat cara tersebut tidak cukup. Yang perlu dilakukan adalah meruqyah si sakit bersamaan dengan meruqyah rumahnya. Bagian rumah yang mana yang perlu diruqyah saat meruqyah pasien?
Berdasarkan pengalaman, berulangkali saya temui tempat yang perlu dieksekusi adalah :
Kamar si sakit terutama kasur, sedangkan tambahanya misalnya ruang yang “terasa tidak nyaman”, sering tindihan waktu tidur di kamar tersebut,sering muncul penampakan di ruang tersebut,dll. Tapi yang terkait langsung dengan sakit si pasien adalah kasurnya. Jin tersebut bersembunyi dikasurnya. Apapun jenis gangguannya, termasuk sihir sekalipun.
Kamar si sakit terutama kasur, sedangkan tambahanya misalnya ruang yang “terasa tidak nyaman”, sering tindihan waktu tidur di kamar tersebut,sering muncul penampakan di ruang tersebut,dll. Tapi yang terkait langsung dengan sakit si pasien adalah kasurnya. Jin tersebut bersembunyi dikasurnya. Apapun jenis gangguannya, termasuk sihir sekalipun.
Gampang, bacakan ayat qursy agak keras sambil pukul-pukul kasurnya sekitar 10 menit. Saat Anda pukul-pukul kasur tersebut amati reaksi yang dirasakan pasien…selamat mencoba J
2 hal di atas adalah 2 hal yang sering luput dalam proses ruqyah di klinik ruqyah. Oleh karena itu, jika Anda merasa hasil ruqyah belum maksimal, jangan datang ke klinik ruqyah, tetapi mintalah peruqyah datang ke rumah Anda dan hadirkan keluarga untuk ruqyah bersama.
Ada 1 hal yang belum saya jelaskan dalam teknik ini, yaitu bagaimana cara meruqyah dengan cepat jika kaitan gangguan dalam keluarga sudah ketemu? Mungkin lain waktu, InsyaAlloh saya jelaskan.
Semoga sedikit sharing ini bermanfaat. Amin.
Sumber: terapiislam.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar