Bekal Ruhiyah Dalam Menjalani Lockdown
by : Ustadz LHI
Antara yang kita tahu dan yang kita kerjakan dari pesan-pesan Rasulullah.
Ibnu qoyyim pernah bercerita:
"Seorang wanita pembantu keluarga telah meninggal dunia di suatu pagi akibat ter inveksi wabah Tho'un".
Malam harinya bapak sang wanita mimpi bertemu dengan putri kesayangan nya, lalu dia bertanya: "Apa yang menarik tentang akhirat wahai putriku...."
Baca juga: Bersyukur kepada Allah atas nikmat kesembuhan.
Sang putri menjawab dengan wajah muram: "Wallahi, satu kali bertasbih dan satu rokaat witir jika tertera dalam catatan amalku, jauh lebih saya dambakan ketimbang indahnya dunia dengan segala kekayaannya..."
Sungguh, sang pembantu telah mengucapkan kesaksian yang sangat mengejutkan.... kita telah sering mendapat info fadlilah nya dari banyak sumber, namun kita belum faham bahwa kedudukan dan nilai tasbih kita dan witir kita sedahsyat dan seberharga itu..
Ternyata....
kita sdh sering dapat info bahwa kalimat subhanallah wabihamdihi jika diucapkan 100 kali dalam sehari semalam, dengan sepenuh hati, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa kita meskipun sebanyak buih di laut...
Hari-hari kita jalani silih berganti antara siang dan malam, tapi kalimat itu belum biasa terucap dari mulut manis kita sebanyak bilangan yang disebut nabi berupa jilma-an panggilan hati, sebagai testimoni tentang apa yg telah kita tau siapa Allah, Sang Pencipta kita.
Artikel terkait: Sakit tak kunjung sembuh, mungkin akibat gangguan jin.
Kita pernah dapat info dari banyak literatur bahwa dua rakaat shalat dluha itu pahalanya setara dengan 360 kali shodaqoh...
Hari-hari kita lewati menyambut pagi dengan kebugaran tubuh diatas rata-rata, namun masih jarang kondisi fit itu kita gunakan untuk ruku' di waktu dluha meskipun hanya dua raka'at kecuali jika kita benar-benar sudah sangat kepepet, menanti bantuan Allah.
Kita pernah dengar bahwa menjenguk dan mendoakan orang sakit itu akan membuat kita didoakan oleh 70 ribu malaikat agar semua dosa-dosa kita diampuni Allah.
Hingga hari ini rasanya masih jarang kita sempat melakukan nya dng tulus tanpa keinginan meraih imbalan selain dari reward Allah .
Kita pernah tau bahwa siapapun yang membaca Al Qur-an , perhuruf nya akan dibalas satu kebaikan dari sisi Allah, dan satu kebaikan itupun akan digandakan menjadi 10 kebaikan lagi...
Namun kita belum juga dapat meng alokasikan waktu utama kita (prime time kita) untuk membaca Al Qur-an meskipun hanya untuk satu halaman saja setiap pagi dan sore.
Artikel lainnya: Keutamaan ayat Qursy dan waktu untuk mengamalkannya.
Kita sudah sangat tau bahwa kemuliaan seorang mukmin akan ditingkatkan Allah jika menunaikan shalat malam secara rutin.
Dan kitapun sdh sering mendengar bahwa Rasulullah dan para sahabatnya tidak pernah melewatkan malam nya kecuali selalu menunaikan shalat malam hingga akhir hayatnya, sesibuk apapun dan seletih apapun mereka saat itu.
Bahkan antara letih nya berjuang menyabung nyawa menegakkan agama Allah, dan berjuang membiayai perjuangan dan menafkahi keluarganya pun... tidak mereka jadikan alasan untuk meninggalkan shalat malam..
Namun kita masih sering melewatkan malam tanpa tahajjud, bahkan menyematkan rencana bangun lebih awal agar dapat ber tahajjud pun sering kita lupakan.
Kita sering mendapat info kematian orang-orang yang kita kenal, kadang kitapun ikut mengantar jenazah, bahkan sampai terlibat prosesi menguburkan nya...
Namun kita belum juga optimal dalam menyiapkan bekal menyongsong kematian kita sendiri, dan org² yg kita cintai, seolah nama² kita tidak akan masuk dlm daftar orang² yang akan segera didatangi malaikat pencabut nyawa dlm waktu dekat ini.
Bahkan kita sering mendengar pesan nabi bahwa siapapun yang menunjukkan jalan menuju kebaikan kepada orang lain, kitapun akan mendapatkan pahala yang sama dengan pelakunya, tanpa mengurangi pahala dia sedikitpun...
Tidakkah saat-saat seperti ini, merupakan waktu yg tepat untuk kembali menyapa kerabat kita, sahabat kita dan seluruh handai tolan kita yang selama membersamai kita, agar segera sama² merapat kepada Allah dng sejumlah cara yg diajar Rasulullah junjungan kita..
Selagi lockdown , jangan lewatkan sejumlah amal tersebut. semoga kelak menjadi kebiasaan kita meskipun tidak lagi dalam suasana karantina akibat wabah penyakit corona.
Bahagia Bersama Qur-an
salam hangat dari
komunitas sukaQur-an
Tidak ada komentar:
Posting Komentar