Perjalanan Dinas Membawa Pulang Santet.

Perjalanan dinas membawa pulang santet - Pada bagian sebelumnya diceritakan tentang kisah keluarga pak Dedi yang sedang ditimpa musibah terkena guna-guna.

Artikel sebelumnya:  Perjalanan Dinas yang Berujung Santet

Pada artikel yang sedang Anda baca ini adalah melanjutkan kisah sebelumnya.

Singkat cerita, saya mulai meruqyah pak Dedi.  Kenapa beliau didahulukan dari pada istrinya?  Mereka berdua terkena guna-guna dan sihir secara berbarengan.

Artikel terkait:  Gangguan jin pada rahim membuat sukar hamil

Pak Dedi terkena sihir mahabbah atau pelet dan istrinya terkena sihir maridh atau sihir penyakit.

Namun secara bersamaan mereka berdua terkena sihir tafriq atau dalam bahasa kita disebut sihir pemisah.

Jadi ada tiga jenis sihir yang menyerang keluarga ini secara bersamaan.  Maka tak heran kondisi ini membuat rumah tangga mereka berada diujung tanduk.  (Note: Bahkan ada 4 jenis sihir, saya mengetahuinya ketika setelah menerapi istrinya, yang juga terkena sihir Rabt, sejenis guna-guna agar istri tidak bisa digauli suaminya)

Kembali kepada kenapa saya meruqyah sang suami duluan, tidak istrinya.  Karena saya melihat skala prioritas:  Ketika sang suami sudah lebih reda dari penyakit guna-gunanya maka insya Allah kondisi keluarga mereka akan lebih baik walaupun sihir penyakit masih bersarang di tubuh sang istri.

Ketika pada sesi ruqyah, saya membacakan ayat-ayat ruqyah standar ditambah dengan ayat-ayat penetral sihir seperti ayat ke 102 surat al Baqarah.  

Baca juga:  Tempat usaha terkena ilmu hitam? Ini tanda-tandanya.

Ketika sampai pada ayat tersebut tiba-tiba tubuh pak Dedi meliuk-liuk seperti menahan sakit pada perutnya.  Hampir 10 menit dia dalam kondisi seperti itu yang pada akhirnya mereda ketika sesi pertama terapi ruqyah dilakukan.

Dia menceritakan ketika saya membacakan ayat-ayat ruqyah, baru sebentar dibacakan sudah membuat dadanya bergetar dan kepalanya menjadi pusing.

Terlebih lagi ketika saya sampai pada ayat 102 surat al Baqarah tadi maka pak Dedi merasakan sakit yang sangat pada bagian perutnya.

Saya menduga bahwa beliau terkena guna-guna melalui makanan atau minuman yang telah dijampi-jampi sihir terlebih dahulu.

Tiba saatnya pada sesi kedua ruqyah, jin-jin kafir yang dikirim untuk menaklukan hati pak Dedi akhirnya takluk juga.  Mereka akhirnya menyerah dengan keluar melalui muntah yang sangat banyak.

Ya, muntah adalah indikasi jin-jin yang berada di dalam badan keluar.  Walaupun ini bukan satu-satunya tanda keluarnya jin dari tubuh manusia.

Artikel terkait:  Tanda keluarnya jin yang mengindikasikan kesembuhan.

Yang terpenting adalah rasa sakit hilang.  Efek guna-guna yang merusak hubungan suami istri hilang.  Ini semua adalah tanda-tanda sembuhya pak Dedi dari penyakit guna-guna yang dideritanya.

Ketika selesai terapi kedua ini maka kesembuhan sangat jelas terlihat di wajah pak Dedi: Lebih cerah, sumringah tidak kusam seperti sebelum diruqyah dan sangat lembut sikapnya kepada istrinya yang sebelumnya sangat kasar.

Orang tua pak Dedi pernah bercerita, kalau bu Novi sang istri memegang bagian badan suaminya maka serta merta dikibas-kibas bagian tubuh yang dipegang istrinya itu, saking jijiknya dia dengan istrinya pada waktu itu.

Sekarang pak Dedi sudah relatif sembuh dari penyakitnya, hubungan keluarga sudah mulai membaik.  Pak Dedi sudah pandai menunjukan kasih sayangnya kembali kepada istri dan anaknya.

Tugas selanjutnya adalah juga mengobati santet yang mendera tubuh bu Novi, kisah ini akan bersambung dan akan saya ceritakan kembali dalam waktu yang tidak lama lagi insya Allah......

Pada kisah nanti akan lebih seram dan membuat  bergidik karena ada benda-benda sihir seperti benang dan guntingan kain yang keluar dari (maaf) kemaluan bu Novi setelah melewati beberapa kali terapi ruqyah.

Foto benang bernoda darah yang keluar dari tubuh bu Novi setelah ruqyah.

Karena ternyata sang istri juga terkena sihir Rabt, yaitu sejenis sihir yang menghalangi seorang suami untuk menggauli istrinya.

Artikel lainnya:  Sakit kepala menahun sembuh dengan metode ruqyah syar'iyyah

Mudah-mudahan kisah ini membawa pelajaran kepada kita semua agar menjauhi sejauh-jauhnya praktek sihir baik itu pelet, teluh, santet, santau dan segala jenis sihir lainnya.

Untuk para suami ketika jauh dari keluarga agar selalu menjaga hubungan dengan Allah SWT yaitu menunaikan semua kewajiban dan menghindar dari larangan-Nya, termasuk berkhalwat dengan yang bukan mahram.

Pelajaran lainnya adalah ketika terkena penyakit yang diakibatkan oleh sihir maka penawarnya tidak dengan melakukan sihir juga, yaitu mendatangi dukun-dukun untuk menyembuhkan penyakit.

Disamping tidak efektif menghilangkan sihir karena jin penjaga yang kuat sebagai pemagar akan didatangkan jin yang lebih kuat lagi oleh dukun.  Selain itu karena dosa besar bagi orang-orang yang mendatangi dukun untuk meminta jasanya.

Bersambung.....


Kp.  Cakung Jatisari, Kota Bekasi 12 Juni 2020