Pengobatan Santet dan Kejamnya Sihir Jenis Ini

Pengobatan Santet dan Kejamnya Sihir Jenis Ini.

Pengobatan santet - Apa pendapat Anda tentang Santet?  Mitos atau fakta?

Selama belasan tahun membantu masyarakat dalam memerangi sihir, santet adalah salah satu jenis sihir yang paling berbahaya dan mematikan.


Berbahaya dan mematikan lebih dikarenakan seorang korban santet yang terlambat ditangani dan diterapi oleh ahlinya untuk mengobati penyakit yang diakibatkan oleh praktek sihir ini.

Bukan karena santet tidak bisa dikalahkan, apalagi dengan ayat-ayat suci al Qur'an.

Namun lebih kepada salah diagnosa keluarga korban santet yang hanya khusus melakukan terapi pengobatan secara medis saja.

Baca juga: Santet dan Pelet dalam Satu Paket

Juga bukan karena dokter atau ahli medisnya yang kurang pintar, atau alat kedokterannya yang kurang canggih.

Tapi lebih kepada kurang tepatnya pengobatan yang dilakukan.

Analoginya, penyakit akibat santet berada di satu sisi tapi pengobatan medis ada di sisi lain.

Jadinya tidak ketemu antara obat dan penyakit.

Santet sendiri masuk ke dalam jenis sihir yang membawa penyakit secara fisik dan mental.

Saya sendiri pernah beberapa kali menerapi korban santet yang diantaranya perutnya membesar seperti seorang wanita yang hamil 9 bulan, bahkan lebih besar lagi.

Dalam kasus lain ada yang terkena penyakit gula parah sehingga sebelah kakinya terdapat luka yang sangat besar sehingga terlihat tulang tungkai kakinya.

Artikel terkait:  Apakah bisa menyembuhkan LGBT dan penyuka sesama jenis lainnya dengan metode ruqyah?

Ada juga seorang pasien saya yang terbaring koma tidak berdaya di ruang ICU di sebuah rumah sakit karena didiagnosa gagal ginjal, yang akhirnya bisa sembuh setelah melewati beberapa kali terapi ruqyah.

Terapi ruqyah dilakukan di ruang ICU yang sebenarnya tabu dilakukan pengobatan alternatif, namun terpaksa diizinkan pihak rumah sakit karena pasien adalah kerabat seorang pejabat tinggi yang cukup berpengaruh di kota tersebut.



Penyakit akibat santet yang lain diantaranya penyakit yang sepertinya seseorang terkena serangan Jantung, stroke, sirosis hati, kanker dan lain-lain.

Intinya jika ada keluarga yang sakit parah maka ada baiknya juga diterapi dengan ayat-ayat al Qur'an atau diterapi ruqyah secara syar'ie.

Baca juga:  Jodoh terhalang oleh sihir? Baca solusinya disini.

Ciri-ciri seseorang terkena penyakit santet.

Santet kita mesti bedakan dengan penyakit terkena sihir lainnya seperti pelet atau sejenis ilmu penunduk yang bisa menundukan seorang suami kepada istri, seorang atasan kepada bawahan ataupun seorang guru kepada muridnya di sekolah.

Kalau kita menukil istilah santet di wikipedia.org maka disitu disebutkan bahwa santet adalah upaya seseorang untuk mencelakai orang lain dari jarak jauh dengan menggunakan ilmu hitam atau disebut juga dengan sihir.  Biasanya santet dilakukan orang yang mempunyai dendam karena sakit hati kepada orang lain. Atau juga untuk mengamankan kepentingannya yang terancam oleh orang lain.  

Kasus yang lain karena keserakahan, seperti kasus seorang kakak yang tega menyantet adiknya sendiri.

Santet dilakukan dengan bantuan setan dari kalangan jin dengan memberikan persembahan sebagai upah untuk melakukan pekerjaan merusak ini.

Santet dapat dilakukan sendiri maupun dengan bantuan seorang dukun.

Ada beberapa ciri seseorang yang terkena santet:

Yang paling utama adalah seseorang yang menderita suatu penyakit, ya penyakit fisik.  Kalau seandainya ada gejala gangguan mental misalnya depresi, ini hanya akibat gangguan jin yang bersarang bersamaan dengan datangnya santet ke dalam badan.

Gejala yang lainnya adalah emosi yang tidak stabil:  Bisa cepat marah atau juga  gampang sedih.  Kedua hal ini, cepat marah dan dan mudah sedih bercampur dalam diri seorang yang menderita gangguan penyakit karena santet. Walaupun ada kasus santet yang tidak ada gejala seperti ini, namun jarang terjadi.

Diagnosa yang sering berubah, menandakan adanya gejala penyakit yang sering berubah.  

Artikel lain:  Rezeki Anda mampet?  Berusaha kesana kemari mentok semua? Artikel ini mengulasnya.

Pengobatan santet.

Lalu kemudian pengobatan bagi orang yang terkena santet seperti apa?

Saya sendiri sebagai seorang terapis ruqyah sering menyarankan kepada para pasien untuk tetap berobat secara medis disamping dilakukan terapi ruqyah syar'ie secara intens dan terjadwal.

Kenapa kedua hal tersebut mesti dilakukan?

Yang pertama secara psikologis bagi pasien dan keluarga akan lebih menenangkan hati ketika terapi secara medis dan ruqyah dilakukan berjalan bersamaan.

Yang kedua, ada penyakit yang sekiranya benar-benar karena terkena santet namun telah menimbulkan luka dan penyakit pada organ tubuh maka terapi keduanya (ruqyah syar'ie dan terapi medis) akan lebih cepat menyembuhkan penyakit akibat serangan santet.

Syaikh Mahdi Muhammad asy Shahrawi dalam bukunya al 'illaj ar Robbani li as Sihr wa al mass asy-Syaitani menjelaskan cara melumpuhkan bahkan menghilangkan pengaruh jin dan sihir dari tubuh si sakit dengan membacakan ayat-ayat suci al Qur'an dan do'a-do'a yang bersumber dari Rasulullah SAW.

Ayat-ayat yang dibacakan adalah ayat-ayat standar untuk meruqyah seperti biasanya namun ada penekanan pada ayat-ayat berikut:

• Ayat 117-122 dari surah al -A'raf
• Ayat 57 dan 77-82 dari surah Yunus
• Ayat 75-69 dari surah Thaha
• Ayat 36-47 dan 70 dari surah Asy-Syu'ara
• Ayat 44 dari surah Fushshilat

Kemudian beliau juga menganjurkan untuk mengamalkan sunnah Nabi untuk mengkonsumsi kurma ajwa sebanyak 7 butir setiap pagi.

Diriwatkan dari Sa'ad bin Abi Waqqash RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang setiap pagi memakan tujuh butir kura 'Ajwah (nama tempat di Madinah), niscaya dia tidak akan terkena racun atau sihir.

Tentang pengkhususan kurma Ajwah Madinah bukan kurma lainnya dan jumlahnya sebanyak tujuh butir, hanya Allah SWT yang mengetahui akan hikmahnya, sedang kita tidak.  Kewajiban kita hanyalah mengimani dan meyakininya, demikian menurut pendapat An - Nawawi.

Menurut Al Qurthubi hadist tentang kurma Ajwah diatas secara dzahir menunjukan kekhususan kurma Ajwah Madinah dengan menetralisir racun dan melumpuhkan sihir.

Motivasi orang melakukan santet.

Berbicara mengenai motivasi orang melakukan santet tentu beragam, namun pada umumnya adalah karena ingin berbalas dendam dan sakit hati.

Dalam sebuah kasus santet yang saya tangani santet terjadi karena si pengirim dengan bantuan seorang dukun merasa sakit hati karena kalah dalam tender sehingga dimenangkan oleh orang lain.  Tidak logis memang, kalah dan menang tender sudah biasa dalam dunia bisnis, namun dalam kasus tadi kalah tender berarti dukun bertindak.

Pengalaman saya yang lain yaitu ketika ada seorang ibu yang terkena penyakit yang diagnosa stroke oleh ahli medis, ternyata adalah si ibu terkena penyakit santet karena perebutan harta dalam keluarga.

Dan banyak lagi kasus-kasus santet yang lainnya yang dipicu oleh iri hati, dengki dan keinginan untuk membalas dendam.

Baca artikel terkait:  Omzet warung Anda turun drastis?  Jangan-jangan ada yang iseng.  Baca solusinya disini.

Santet menurut agama Islam

Agama Islam sendiri menilai pekerjaan sihir termasuk santet adalah termasuk dosa besar yaitu dosa syirik.

Ketika seseorang pergi ke orang pintar atau dukun maka sholatnya tidak diterima selama 40 hari.

Kemudian setelah datang ke dukun dan dia percaya apa yang dikatakan si dukun maka imannya telah lepas, artinya sudah terjatuh dalam kemusyrikan. Rasulullah bersabda: "Barangsiapa mendatangi dukun lalu mempercayai apa yang dikatakannya, maka ia telah kafir dengan apa yang diturunkan kepada Muhammad”.  Hadits Riwayat At-Tirmidzi no 135, kitab Ath-Thaharah, Ibnu Majah no. 639, kitab Ath-Thaharah, dan Ahmad dalam Al-Musnad no. 9252

Belum lagi dosa menyakiti dan bahkan membunuh seseorang.

Oleh karena itu hindarilah sejauh-jauhnya untuk mendatangi dukun apapun keperluannya.

Artikel lain:  Bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat kesembuhan dari sakit.

Kalau sekiranya ada keluarga yang mengalami sakit segeralah berobat dan alangkah baiknya juga disertai pengobatan alternatif seperti ruqyah syar'iyyah untuk mendapatkan kesembuhan yang lebih optimal.

Wallahu a'lam

Jatisari, 10 Februari 2020