KONSULTASI TELP/WA 0813 1742 6708


terapi ruqyah gangguan jin, rahim wanita, efek setelah ruqyah, penyakit stroke, cara menghilangkan sihir, santet, guna-guna

Terapi Ruqyah Rumah Sehat

Ruqyah Homoseksual dengan Terapi al Qur'an

Ruqyah Homoseksual Dengan Terapi al Qur'an

ruqyah homoseksual


Ruqyah homosesksual dengan terapi al Qur'an - Hari Rabu siang itu, ketika saya sedang melakukan aktifitas ringan dirumah, masuklah pesan whatsapp yang menurut saya cukup luar biasa. 

Kenapa demikian? 

Karena biasanya yang minta tolong diterapi ruqyah adalah orang-orang yang keluarganya terkena gangguan jin seperti kesurupan, terkena guna-guna, santet, kena pelet dan sihir lainnya.  

Akan tetapi ini berbeda, ada seseorang yang mengaku penyuka sesama jenis dan ingin melepaskan diri dari kebiasaan dan penyakitnya ini.

"Assalamu'alaikum pak Ustadz.  Apa penyakit menyukai sesama jenis bisa diruqyah pak? Terimakasih  pak Ustadz"
Begitulah tulisan awal dari whatsapp yang masuk ke HP saya siang itu. "Wa'alaikumussalam...insyaa Allah bisa, maaf dengan siapa ini?" Saya menjawab chat whatsappnya dan coba meyakinkan yang bersangkutan diawal sekali bahwa penyakit menyukai sesama jenis yang dideritanya (LGBT) inysaa Allah bisa disembuhkan.  

"Dengan taubat yang sesungguhnya dan dengan izin Allah" saya menambahkan. "Iya pak insyaa Allah...saya ingin sekali sembuh dari penyakit ini", sebut saja namanya Dedi, kelihatan kesungguhannya untuk sembuh dari penyakit kaum sodom ini.  

Akhirnya kami sepakat mas Dedi datang kerumah saya untuk terapi ruqyah pada hari sabtu, tiga hari setelah komunikasi whatsapp ini.

Pada waktu yang disepakati, hari Sabtu sore, sengaja saya atur agar tidak berbarengan dengan pasien lain.  Mas Dedi datang sendiri, tidak ada keluarga atau teman yang menemani.  Menurut mas Dedi tidak ada seorangpun dari keluarganya yang mengetahui penyakit yang telah diderita selama bertahun-tahun ini.  

Melihat penampilan mas Dedi, orang tentunya tidak menyangka bahwa dia seorang LGBT; laki-laki berpenampilan rapi layaknya orang kantoran, bertubuh tegap atletis dengan sisiran rambut kelimis dan mempunyai tutur kata yang sopan.  

"Gimana mas? Susah cari rumah saya?" Saya coba berbasa-basi memulai pembicaraan.  "Bisa diceritakan bagaimana awal mula kok bisa mempunyai keinginan terhadap sesama jenis?" Selidik saya sedikit penasaran.   

Mas Dedi tidak tahu persis penyebab dia menyukai sesama jenis, dia merasakan bahwa dari kecil sudah punya perasaan suka dengan sesama lelaki.  Kemudian memang dari kecil sangat dekat dengan ayahnya dan dimanjakan.  Perasaan ini terbawa hingga usia dewasa, senang berada dekat dengan laki-laki lain.
Ruqyah homoseksual
ruqyah homoseksual

"Apakah pernah mempelajari ilmu-ilmu kebatinan?" saya mulai bertanya dengan pertanyaan standar untuk menggali kemungkinan penyebab hadirnya bangsa jin dalam tubuh. "Atau ada keluarga atau leluhur yang mempunyai kesaktian, ilmu pengobatan alternatif ataupun memiliki benda-benda pusaka yang dirawat?" Saya melanjutkan.  

"Gak pernah belajar ilmu macam-macam pak ustadz, kalau masalah leluhur saya gak paham", jawab mas Dedi.  Tidak banyak yang bisa digali dari sisi ini untuk mendapatkan kejelasan penyebab penyakit yang dideritanya.

Dan memang benar ternyata setelah baru saja dibacakan ayat-ayat standar ruqyah, badan mas Dedi sudah mulai goyang-goyang tanda jin yang didalam badan sudah kena pengaruh dahsyatnya al-Qur'an yang dibacakan.

Makin lama dibacakan ayat ruqyah makin menjadi gerakan badan mas Dedi makin tidak karuan, saya pegang lehernya dengan niat mencekik jin yang ada didalam badan.

Sampai kemudian keluar suara aneh dari mulut mas Dedi: "Ampuun,,,,ampuunn,,,ammpuuuuun".  Kata "ampun" sebenarnya lumrah saja karena biasanya jin kalau sudah terdesak kadang bicaranya seperti itu.  Tetapi yang bikin aneh adalah suara yang keluar sangat mirip suara perempuan, suara perempuan keluar dari mulut laki-laki dengan penampilan gagah seperti mas Dedi.

Dugaan saya mas Dedi ini kemasukan jin perempuan yang entah dari mana dan sangat mempengaruhi mental dan jiwanya.  Bahkan kehidupan mas Dedi berubah 180 derajat kearah kehidupan yang sangat dimurkai Allah SWT. 


Tentunya kita tidak bisa menyalahkan setan secara total yang menjerumuskan kita ke lembah kemaksiatan, karena manusia juga diberikan kekuatan untuk menolak setiap godaan setan.  Namun karena lemahnya keimanan kepada Allahlah yang mendominasi seseorang jatuh ke kubangan dosa, termasuk pelaku dosa besar seperti homoseksual, na'udzubillah min dzaalik


Singkat kisah, setelah mas Dedi diterapi ruqyah, jin-jin yang mayoritas bersuara perempuan banyak keluar ditandai dengan muntah-muntah yang hebat, maka kesegaran mulai kelihatan di wajah mas Dedi yang sebelumnya terlihat agak kusam dan suram.


Walaupun badan terasa lemas sebagai tanda masih ada jin yang bersarang dalam badannya, namun mas Dedi mengatakan bahwa badannya terasa jauh lebih ringan.


Dan dia juga mengatakan bahwa semangat hidup normal sudah mulai kembali dalam dirinya, tentunya sesuatu yang saya dan kita semua bersyukur kepada Allah SWT.


Mudah-mudah mas Dedi dan Dedi Dedi lainnya yang terjerumus ke dalam lembah homoseksualitas dan LGBT bisa disembuhkan, syaratnya adalah bertaubat kepada Allah SWT dengan taubat nasuha.


Beberapa hari setelah saya menulis artikel ini ada lagi pasien yang mengaku dirinya seorang gay yang ingin sembuh dari penyakit durjana ini.  Alhamdulillah, mudah-mudahan Allah buka pintu-pintu hati mereka untuk kembali kepada jalan yang di ridhoi-Nya.

Bagi yang menginginkan konsultasi lebih lanjut bisa menghubungi Terapi Ruqyah Rumah Sehat:





Wallahu a'lam





Pojokan Jatisari 01/01/2019

Terapi ruqyah rumah sehat





#terapi penyembuhan homoseksual
#ruqyah homoseksual
#hukum lgbt menurut Islam



















Mudah-mudahan kisah ini menginspirasi banyak orang, terutama yang mempunyai kecenderungan penyakit yang sama yaitu menyukai sesama jenis, bahwa ketika melakukan taubatan nasuha dan berkeinginan untuk sembuh maka dengan izin Allah, akan diberikan jalan menuju kesembuhan olehNya.  

Allah SWT Menguji HambaNya Dengan Penyakit

Allah menguji hambanya dengan penyakit

Penyakit adalah ujian


Allah menguji hambanya dengan penyakit - Sebelum berbicara tentang bagaimana seorang mukmin bersikap saat sakit atau sedang mengalami suatu musibah, penting untuk memahami apa yang diajarkan Islam tentang kehidupan dunia ini. 

Keberadaan kita di bumi ini hanyalah perhentian sementara, atau tempat istirahat sejenak dalam perjalanan menuju kehidupan sesungguhnya kita di akhirat nanti. Surga atau Neraka akan menjadi tempat tinggal permanen kita. Dunia ini adalah tempat uji coba. Allah SWT menciptakannya untuk kita, untuk kenikmatan hidup, tetapi itu adalah tempat lebih dari sekadar kesenangan duniawi. 

Di sinilah kita memenuhi tujuan sejati kita; kita menjalani hidup kita berdasarkan pada pengabdian kepada Allah SWT.  Kita bisa tertawa, kita bisa merasakan kenikmatan tinggal di dunia ini, tetapi disisi lain kita juga bisa menangis dan merasakan sakit dan kesedihan. 



Semua itu kita jalani dengan syukur dan sabar dan bersyukur dan berharap untuk karunia abadi yaitu surga-Nya. Kita takut akan siksaan abadi dan tahu dengan pasti bahwa Allah SWT adalah sumber dari semua belas kasihan dan semua pengampunan.


وَمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ


64. "Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui"

Allah SWT tidak menciptakan kita dan kemudian meninggalkan dan membiarkan kita sendirian untuk kesenangan maupun ujian hidup; melainkan Dia mengutus Rasul dan Nabi untuk mengajar kita dan Kitab wahyu untuk membimbing kita dalam menjalani hidup dengan sebaik-baiknya.

Dia juga memberi kita Rahmat dan Karunia-Nya yang tak terhitung jumlahnya. Dan pada setiapnya membuat hidup indah dan nyaman. Jika kita berhenti sejenak dan merenungkan keberadaan kita, karunia dan pemberian-Nya menjadi jelas. 


وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

“Dan jika kamu menghitung-hitung, nikmatilah Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan setuju. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang . ”(QS. An Nahl: 18).

Silahkan amati hujan yang turun dari atas awan, rasakan pancaran lembut sinar matahari pada kulit, sentuh dada kita dan rasakan detak jantung yang berdetak teratatur. Ini adalah berkah dan karunia dari Rabb yang Maha Pemberi dan kita harus berterima kasih dan bersyukur pada-Nya, bersamaan juga dengan karunia atas rumah yang kita tinggali, anak istri, dan kesehatan kita.

Namun Allah SWT memberi tahu kita, bahwa kita akan diuji,


وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ


"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar" (Quran 2: 155)

Allah telah menganugerahkan kepada kita untuk kesanggupan menanggung cobaan dan kesengsaraan dan melaluinya dengan sabar.  Namun, ini sulit tanpa memahami bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini terjadi atas izin Allah. 

Tidak ada daun jatuh dari pohon tanpa izin Allah SWT, di pelosok manapun di dunia ini. Tidak ada bisnis yang hancur, tidak ada mobil yang mogok, tidak ada pernikahan yang berakhir tanpa izin-Nya. 

Tidak ada penyakit atau sihir dan santet yang mengenai manusia tanpa seizin Allah. Dia memiliki kuasa atas semua hal. Allah melakukan apa yang Dia lakukan untuk alasan yang kadang-kadang di luar pemahaman kita dan untuk alasan yang mungkin atau mungkin tidak jelas. 

Namun Tuhan, dalam kebijaksanaan dan belas kasihan-Nya yang tak terbatas hanya menginginkan yang terbaik bagi kita. Pada akhirnya, yang terbaik bagi kita adalah kehidupan abadi di tempat kebahagiaan abadi, yaitu Syurga Firdaus.


يُبَشِّرُهُمْ رَبُّهُمْ بِرَحْمَةٍ مِنْهُ وَرِضْوَانٍ وَجَنَّاتٍ لَهُمْ فِيهَا نَعِيمٌ مُقِيمٌ


"Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat dari pada-Nya, keridhaan dan surga, mereka memperoleh didalamnya kesenangan yang kekal" (Quran 9:21)

Dalam menghadapi setiap cobaan, seorang mukmin harus yakin bahwa Allah tidak memerintahkan apa pun baginya kecuali hal yang baik. Tidak melarang kecuali untuk kebaikan hamba-Nya.  Kebaikan mungkin ada di antara kesenangan dunia ini atau diberikan nanti di akhirat. 

Dari Shuhaib, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim, no. 2999)

Allah SWT ketika menguji kita dengan cobaan dan kesengsaraan hidup, dan jika kita sabar menanggungnya, kita akan mendapatkan pahala yang besar. 

Melalui perubahan keadaan dan kondisi di masa-masa ujian itu Allah menguji tingkat keimanan kita, diantaranya Dia menguji hambaNa dengan penyakit yang diderita; memastikan kemampuan kita untuk bersabar dan menghapus sebagian dari dosa-dosa kita. Dia yang Maha Pengasih mengenal kita lebih baik daripada kita mengenal diri kita sendiri. 

Kita tidak akan mencapai Syurga Firdaus tanpa Rahmat dan kasih sayang-Nya yang semua itu harus dilalui dalam ujian dan pencobaan dalam kehidupan ini.

Kehidupan dunia ini hanyalah tipuan. Hal yang paling menguntungkan bagi kita adalah perbuatan baik yang bisa kita lakukan. Keluarga adalah ujian, karena Allah menginformasikan dalam al Qur'an bahwa mereka dapat menyesatkan kita, tetapi dalam waktu bersamaan mereka dapat menuntun kita ke Firdaus. 

Allah SWT menginformasikan kepada kita hal tersebut dalam Al Qur'an surah al-Munaafiqun ayat ke 9:


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ


"Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi".


Harta dan kekayaan adalah cobaan; menginginkannya dapat membuat kita serakah dan pelit bin kikir bin bakhil, tetapi membagikannya dan menggunakannya untuk memberi manfaat kepada mereka yang membutuhkan dapat membawa kita lebih dekat kepada Allah SWT. 



Kesehatan juga merupakan cobaan. Kesehatan yang baik dapat membuat kita merasa tak terkalahkan dan tidak membutuhkan Tuhan, tetapi kesehatan yang buruk memiliki caranya sendiri untuk merendahkan kita dan memaksa kita untuk bergantung pada Rabb sekalian alam.   

Apa yang terjadi jika kesenangan hidup ini tiba-tiba menjadi penderitaan? Bagaimana seharusnya seseorang berperilaku ketika terkena penyakit atau cedera? Tentu saja, kita menerima nasib kita dan berusaha menanggung rasa sakit, kesedihan, atau penderitaan dengan sabar karena kita tahu dengan pasti bahwa dari Tuhan ini akan menghasilkan banyak kebaikan. 

Rasulullah bersabda: "Tidak ada kemalangan atau penyakit menimpa seorang Muslim, tidak ada kekhawatiran atau kesedihan atau bahaya atau kesusahan - bahkan duri yang menusuknya - tetapi Allah akan menebus sebagian dosanya karena itu."  

Namun, kita adalah mahluk yang tidak sempurna. Kita dapat membaca hadist ini, kita bahkan dapat merenungi isi dan maksudnya, tetapi memperlakukannya dalam kehidupan  terkadang sangat sulit. 

Adalah jauh lebih mudah untuk meratapi dan menangisi situasi penderitaan kita, tetapi Allah yang Maha Penyayang telah memberi kita pedoman yang jelas dan menjanjikan kita dua hal, jika kita menyembah Dia dan mengikuti bimbingan-Nya kita akan diberikan balasan yang besar dengan Syurga Firdaus dan bahwa setelah kesulitan datang kemudahan.

"Sesungguhnya, dengan kesulitan, ada kemudahan." (Al-Quran 94: 5)

Seorang mukmin wajib menjaga tubuh dan pikirannya, oleh karena itu berusaha mempertahankan kesehatan yang baik sangat penting. Namun, ketika terserang penyakit atau cedera, sangat penting untuk mengikuti bimbingan Tuhan.  Jangan sembarangan dalam mencari kesembuhan, jangan asal sembuh tapi dengan mensekutukan Allah SWT seperti berobat ke orang pinter dan paranormal.


Seorang mukmin harus mencari bantuan ahli medis atau penyembuhan dengan  melakukan segala yang dia bisa untuk menyembuhkan penyakit yang diderita, tetapi pada saat yang sama dia harus mencari bantuan melalui doa, bacaan dari ayat-ayat al Qur'an, pengingatan akan Allah dan tindakan ibadah. Islam adalah cara hidup holistik, baik kesehatan fisik, mental dan spiritual berjalan beriringan. 

Allah SWT memberikan kita ganjaran dengan kehidupan abadi dan jika rasa sakit dan penderitaan datang bisa menghantarkan kita kepada Syurga Firdaus, maka kesehatan dan cedera adalah berkah. 

Nabi Muhammad berkata, "Jika Tuhan ingin berbuat baik kepada seseorang, Dia menimpanya dengan cobaan."  Dan ujian itu bisa berupa penyakit yang menjangkiti badan seperti serangan sihir dan santet.

Ketika penyakit menyerang, tindakan terbaik adalah bersabar dan bersyukur kepada Allah termasuk dalam kondisi seperti ini, berusaha menjadi lebih dekat dengan-Nya dan mencari bantuan ahli medis dan selalu berdoa kepadaNya disamping juga mengingat karunia-karunia yang telah Dia berikan kepada kita.

Bagi yang memerlukan penjelasan dan konsultasi lebih lanjut mengenai pengobatan ruqyah dengan al Qur'an bisa menghubungi Terapi Ruqyah Rumah Sehat.


Wallahu a'lam


Pojokan Jatisari 31/12/2018
Terapi Ruqyah Rumah Sehat




Berobat dengan al-Qu';an

Berobat dengan al-Qur'an 


Berobat dengan al Qur'an
berobat dengan al Qur'an


Berobat dengan al-Qur'an - Yang pertama, kita bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan al Qur'an sebagai salah satu manfaatnya sebagai obat.  Obat segala jenis penyakit: Penyakit hati dan spiritual ataupun juga penyakit jasmani dan gangguan jin.

Yang kedua yang harus kita yakini benar adalah apa yang disebutkan tentang "penyakit apa pun yang diciptakan Allah, Dia menciptakan obat untuk itu" adalah sebenarnya. Namun kita mengetahui fakta dasar ini bukan dari Al-Quran, tetapi dari Hadist Nabi Muhammad SAW.

Hebatnya, meskipun Nabi (saw) hidup di salah satu negara termiskin 14 abad yang lalu, ia dibimbing oleh Allah untuk mengajar umat Islam dan seluruh dunia sejak saat itu “Tidak ada penyakit yang diciptakan Allah, kecuali bahwa Dia juga telah menciptakan obatnya. " (Al-Bukhari)

Baca juga:


    Pada saat itu, ketika perawatan dengan sihir dan sejenisnya tersebar luas di seluruh dunia, pernyataan seperti itu oleh Nabi merupakan lompatan besar ke depan dalam pengetahuan manusia; lompatan yang hanya bisa berasal dari Allah SWT yang Maha Tahu. Bimbingan Nabi lebih lanjut mengilhami umat Islam untuk mencari dan menemukan obat-obatan yang efektif, ketika dia berkata, dalam narasi yang lebih lengkap tentang hadits :


    Allah tidak pernah menciptakan penyakit tetapi menciptakan pengobatannya, yang diketahui oleh beberapa orang dan tidak diketahui orang lain, kecuali kematian. (At-Tabarani)

    Maka tidak mengherankan bahwa para ilmuwan Muslim awal, selama abad ketiga dan keempat Islam, meletakkan dasar-dasar farmakologi modern. Penelitian dan tulisan-tulisan mereka adalah sumber utama untuk Pencerahan Eropa jauh kemudian.

    Jika suatu penyakit dianggap tidak dapat disembuhkan pada satu titik sejarah, ini tidak berarti bahwa penelitian ilmiah dan pengalaman yang terkumpul tidak akan, suatu hari, menemukan pengobatan; contohnya adalah AIDS adalah penyakit, dan kita harus memikirkannya.

    Tidak ada ramalan khusus tentang AIDS dalam Al-Quran. Namun, Allah telah berulang kali memperingatkan negara mana pun yang terlibat dalam sodomi dan penyimpangan seksual dari menghadapi nasib yang sama dengan nasib kaum Nabi Luth. Sebagai contoh, kita membaca dalam Al-Quran :


    وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِنَ الْعَالَمِينَ


    80. Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?"

    Kemudian Allah SWT menjelaskan apa perbuatan faahisyah yang kaum Luth lakukan,

    إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ ۚ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرُفُونَ


    81. Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu, bukan untuk wanita, sebaliknya kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.

    Yaitu suatu perbuatan durjana dan kemaksiatan yang besar dan belum pernah dilakukan siapapun sebelum mereka.

    Ketika Luth menegur dan menasihati kaumnya agar meninggalkan perbuatan durjana tersebut malah dicaci dan dicemooh dan bahkan hendak diusir oleh kaumnya:


    وَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلَّا أَنْ قَالُوا أَخْرِجُوهُمْ مِنْ قَرْيَتِكُمْ ۖ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ


    82. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri".

    Oleh karena kemaksiatan mereka sudah demikian besarnya maka Allah juga menimpakan kepada kaum Nabi Luth ini suatu azab di dunia yang belum pernah ditimpakkan kepada ummat sebelumnya yaitu hujan batu yang dijatuhkan kepada mereka.


    وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَطَرًا ۖ فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُجْرِمِينَ


    84. Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu.

    Faktor penyembuhan utama bagi banyak penyakit adalah kekebalan alami yang diciptakan Allah dalam sistem tubuh kita. Penyembuhan banyak orang yang terinfeksi virus dicapai melalui antibodi yang merupakan sumber utama dari "pengobatan untuk setiap penyakit".  Oleh karena itu memperbaiki dan memperkuat kekebalan tubuh adalah sarana untuk mencegah datangnya penyakit.

    Baca juga:


    Namun, umat Islam diminta untuk mencari pengobatan dari para ahli, seperti dalam hadits berikut :


    "Allah telah menurunkan penyakit dan obatnya, dan Dia telah menunjuk obat untuk setiap penyakit, jadi rawatlah dirimu secara medis, tetapi jangan gunakan yang melanggar syariat." (Abu Dawud)

    Sekali lagi, ini adalah saran yang progresif yang luar biasa 14 abad yang lalu yang hanya bisa datang dari bimbingan Ilahiah. Reaksi Muslim awal yang terkejut digambarkan oleh narasi berikut:

    Pada zaman Nabi Muhammad, seorang pria jatuh sakit. Nabi berkata, "Panggil tabib suku ini untuknya." (Ahmad)

    Suatu ketika Nabi Muhammad mengunjungi seorang yang sakit. Dia berkata, "Panggil dokter untuknya." Salah satu pelayan berkata, "Bahkan Anda mengatakan ini, Nabi Allah?" Nabi Muhammad menjawab, "Ya." (Al-Bukhari)

    Namun, sebagai tindakan pencegahan untuk mengurangi kemungkinan infeksi, Nabi Muhammad memperingatkan umat Islam agar tidak bergaul dengan orang sakit:

    "Orang yang sakit tidak boleh dibawa ke orang yang sehat." (Al-Bukhari)

    Juga, Nabi Muhammad memerintahkan umat Islam untuk mengisolasi mereka yang memiliki penyakit yang tidak dapat disembuhkan, sehingga orang-orang yang memiliki kekebalan lemah tidak akan terinfeksi:

    "Lari dari kusta seolah-olah Anda melarikan diri dari singa." (Al-Bukhari)

    Karantina adalah alat pengobatan pencegahan yang tidak diketahui umat manusia sampai abad terakhir. Namun, itu adalah salah satu praktik yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, yang diwahyukan kepadanya oleh Allah, Yang Maha Tinggi dan Maha Kuasa, untuk mencegah penyebaran wabah.      

    Dalam hal ini, pertanyaan yang sering diajukan adalah apakah Quran dan ruqyah (kata-kata pelindung dari Quran dan Sunnah ) dapat membantu dalam perawatan. Ya, mereka membantu sebagaimana Allah SWT berfirman dalam al Qur'an:


    وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا


    82. Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.

    Islam mengajarkan kita banyak hal yang berguna di bidang penyembuhan penyakit. Seseorang harus mengingat pertama bahwa Allahlah yang memiliki kekuatan menyembuhkan semua orang; tidak ada yang memiliki kekuatan ini selain Dia. Selain itu, Nabi mendesak kita untuk membaca beberapa doa-doa jika seseorang menjadi korban penyakit. 

    Dari Khaulah binti Hakim, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa yang singgah di sebuah tempat kemudian ia mengatakan,


    أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

    "Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa yang diciptakan-Nya, niscaya tidak akan ada yang memudharatkannya” (HR. Tirmidzi: 3437, dan An Nasai: 5433)

    `A'ishah (semoga Allah meridhoinya) berkata, "Ketika seorang anggota keluarga Nabi jatuh sakit, Nabi akan meniup tubuhnya dengan membaca dua surah pelindung (Al-Falaq dan An-Nas, 113 dan 114) masing-masing) dan akan menggosoknya dengan tangannya. " (Muslim)

    Juga disebuthkan bahwa Nabi menyetujui beberapa sahabatnya yang membaca Surat Al-Fatihah sebagai ruqyah untuk menyembuhkan seorang lelaki yang disengat kalajengking.Apakah Quran Obat untuk Segala Penyakit

    Kita dapat menggunakan Alquran sebagai ruqyah dengan membacanya dan meniup diri kita sendiri atau orang-orang yang menderita: Nabi biasa membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas ke tangannya yang ditangkupkan, meniup tangannya, dan kemudian usap tubuhnya. (Muslim)

    Oleh karena itu kita sebagai ummat Nabi Muhammad SAW mengikuti sunnah beliau adalah suatu kewajiban diantaranya melakukan pengobatan dengan al Qur'an sebagai salah satu solusi kesehatan masyarakat.  

    Kalau ada yang mau dikonsultasikan sehubungan dengan penyembuhan dengan al Qur'an silahkan kontak no WA berikut:


    Wallahu a'lam


    Pojokan Jatisari 28/12/2018
    Terapi Ruqyah Rumah Sehat

    Maraji' : tafsirq



Pengobatan Ruqyah untuk Segala Penyakit Dengan Al-Qur'an

Pengobatan ruqyah untuk segala penyakit


Pengobatan ruqyah untuk segala penyakit dengan al-Qur'an


Pengobatan ruqyah secara umum adalah mantra atau jampi-jampi yang dibacakan terhadap orang yang sakit untuk menghilangkan penyakitnya.

Jadi semua yang dibacakan dengan maksud sebagai mantra atau jampi adalah ruqyah.  Untuk lebih jelasnya pembagian ruqyah sebagai berikut.

Ruqyah dibagi menjadi 2 bagian:


  1. Ruqyah syar'iyyah yaitu mantra atau jampi-jampi yang berasal dari al-Qur'an atau do'a-do'a yang ma'tsur yang bersumber dari Rasulullah SAW dan dalam bahasa arab.
  2. Ruqyah syirkiyyah yaitu mantra atau jampi-jampi yang berasal dari selain al-Qur'an dan do'a-do'a yang bersumber dari Rasulullah yang mengandung kesyirikan.
Yang akan dibahas disini sudah tentu adalah pengobatan ruqyah syar'i dimana dalam proses pengobatan ruqyah hanya dibacakan ayat-ayat al-Qur'an yang berkah dan doa-doa ma'tsur dari Rasulullah SAW.  Orang-orang beriman meyakini bahwal al-Qur'an itu sebagai penawar segala penyakit, bukan hanya untuk mengusir gangguan jin dari badan, lebih jelas bisa dibaca disini berobat dengan al Qur'an.
Allah berfirman dalam surat al-Isra : 82



وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا

"Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian"

Ada 2 hal besar yang berkenaan dengan ayat ini: bahwa al-Qur'an bisa menjadi penawar (obat) dan rahmat, dengan syarat beriman kepada Allah SWT.  Sedangkan disisi lain bagi orang-orang yang zalim al-Qur'an hanya sebagai kerugian saja bagi mereka.

Ayat diatas juga biasa digunakan untuk menghilangkan penyakit dari tubuh penderita oleh mu'alij (Raqi) sebagai bacaan ruqyah standar, dan efeknya memang luar biasa, bisa dilihat pada artikel berikut: efek mendengarkan ayat ruqyah yang dahsyat luar biasa

Sedangkan dalam surat  Fushilat ayat 44 Allah berfirman:

قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ ۖ 

 Katakanlah: "Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin"

Potongan ayat 44 dalam surat Fushilat diatas sekali lagi menegaskan kepada kita bahwa banyak mu'jizat al-Qur'an (seperti dalam surat al-Isra ayat 82) yaitu sebagai petunjuk dan penawar (obat) bagi orang-orang yang beriman.

Kesimpulannya dengan bersandar kepada dua ayat ini (masih banyak dalil al-Qur'an sebagai obat) maka pengobatan ruqyah dengan membacakan ayat-ayat al=Qur'an dapat menyembuhkan segala penyakit yang diderita.

Salah satu sifat Allah adalah Yang Menyembuhkan atau asy-Syifa yang juga merupakan asma-Nya.

Nama Allah SWT yang Maha Besar ini disebutkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits yang shahih. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kerap membacakan doa perlindungan kepada salah seorang (anggota) keluarga beliau (yaitu) mengusapkan tangan kanan beliau dan beliau membaca dan berdoa:


« اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَاسَ ، اشْفِهِ وَأَنْتَ الشَّافِى ، لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ ، شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا »

“Ya Allah Rabb (pencipta dan pelindung) semua manusia, lenyapkanlahlah penyakit ini dan sembuhkanlah, Engkau adalah asy-Syaafi (Yang Maha Penyembuh), tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan (dari)-Mu, kesembukan yang tidak meninggalkan penyakit (lain)”

Rasulullah juga pernah meruqyah orang yang sakit kurang ingatan dengan ayat-ayat al Qur'an, bisa dilihat artikelnya disini.

Juga dalam hadits shahih yang lain, dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu tentang ruqyah (doa/zikir perlindungan) yang dibaca oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu Anas radhiyallahu ‘anhu menyebutkan doa yang mirip dengan doa di atas.



Baca juga:



Banyak dari kalangan masyarakat yang tidak paham dengan perbedaan ini, yaitu antara pengobatan ruqyah syar'iyyah dengan ruqyah syirkiyyah (ruqyah syirik) sehingga mereka mendatangi peruqyah secara sembarangan tanpa meneliti lagi apakah metode penyembuhan yang digunakan syar'i atau tidak?  Halal ataukah haram (syirik) ?  

Yang mereka lihat hanya sebatas penampilan saja.  Penampilan seperti seorang ustadz atau seperti orang alim dan ahli ibadah tanpa melihat metode penyembuhan dan pengobatan yang digunakan oleh ustadz tadi.
Dari pengalaman saya meruqyah mantan pasien-pasien dari paranormal dan orang pinter ini ternyata justru menambah jin lagi yang dimasukkan kedalam tubuh pasien, dengan alasan untuk memagari atau sebagai penjaga dari serangan sihir dan santet.

Bahkan ada yang aneh dengan air putih yang diberikan oleh seorang paranormal yang mengaku ustadz, ketika disentuh oleh pasien saya, air dalam botol tersebut seperti bergetar.

Alasan kedua kenapa masyarakat pergi ketempat praktik pengobatan ruqyah yang tidak syar'i ini adalah ketidak pedulian mereka akan cara-cara pengobatan yang diridhoi Allah SWT, yang mereka inginkan hanya kesembuhan belaka, mereka lupa bahwa kesembuhan adalah milik Allah  semata dan bukan selain-Nya.

Sehingga orang-orang seperti ini rela menanggalkan aqidah keislamannya untuk sebuah kesembuhan yang semu.  Karena ada penyakit baru yang timbul bahkan lebih dahsyat yaitu kemusryikan.

Oleh karena itu ketika hendak mencari pengobatan ruqyah maka carilah yang syar'ie dan tidak menyelisihi agama dan syariat Islam.
Sakit adalah salah satu ujian dari Allah SWT dan merupakan as sunnah (sunatullah, biasa berlaku) bagi orang beriman.  Sakit seperti ujian-ujian lainnya dia bisa berupa teguran karena kita sudah mulai menjauh dari Allah ataukah karena Allah makin sayang dan diberikannya rasa sakit untuk menggugurkan dosa-dosa.  

Atau bisa juga untuk menaikan peringkat (maqam) kita dihadapan Sang Pencipta.

Manfaat Pengobatan Ruqyah dengan Al-Qur'an

Ibnu al-Qayyim al-Jauziyyah mengatakan: "al-Qur'an adalah obat yang paling sempurna untuk mengatasi baik penyakit dunia maupun penyakit akhirat".

"Namun, tidak semua orang diberi kemampuan sekaligus diberikan taufiq untuk dapat memfungsikannya sebagai obat.  Barangsiapa yang membaguskan berobat dengan al-Qur'an untuk mengobati sebuah penyakit, yakni dengan memenuhi syarat yang telah ditentukan dengan penuh keyakinan, niscaya penyakit tersebut tak akan melawannya sama sekali".

"Bagaimana mungkin ia akan melawannya, sedang gunung-gunung saja akan meleleh dan bumi akan hancur lebur jika diletakkan al-Qur'an diatasnya.  Maka tak ada sebuah penyakitpun (baik penyakit medis maupun nonmedis) melainkan ada obatnya didalam al-Qur'an, yang hanya diketahui oleh orang-orang yang diberi anugerah oleh Allah SWT untuk memahami Kitab-Nya tersebut".  Demikian yang dikatakan oleh ibnu Qayyim al-Jauziyyah yang dikutip Seikh Majdi Muhammad asy-Syahawi dalam kitabnya al-'illaj ar-Rabbani li as-Sihr wa al-Mass asy-Syaithani.

Artikel terkait: Cara menawarkan santet dan teluh dengan al Qur'an

Oleh karena itu hendaknya kita masyarakat Muslim tidak meletakan pengobatan ruqyah dengan al-Qur'an ini sebagai alternatif dalam artian kalau tidak sembuh-sembuh dengan cara lain baru melirik kepada pengobatan al-Qur'an.  Sering kami menemui pasien yang sudah parah kondisinya baru mau diterapi dengan al-Qur'an.

Akan tetapi hendaknya setiap kita menempatkan pengobatan ruqyah dengan al-Qur'an dalam posisi yang utama.  Paling tidak ketika si sakit berobat dengan ahli kesehatan secara umum juga disisi lain berobat dengan terapi al-Qur'an (pengobatan ruqyah), beberapa kali bahkan termasuk sering kami menemukan mereka si sakit ini menderita penyakit nonmedis walapun secara zahir seperti penyakit medis bisasa.  

Ada pengalaman kami menemukan mereka yang datang konsultasi karena gagal ginjal, serangan jantung, diabete, sakit lambung, sakit kepala kronis bahkan stroke ternyata setelah dilakukan terapi ruqyah ada indikasi yang sangat kuat karena terkena serangan sihir (Sihr Maridh)


Ada syarat dan ketentuan yang berlaku agar pengobatan ruqyah ini efektif:

  1. Harus ada respon yang positif dari si sakit.  Ia harus mendekatkan dirinya kepada Allah, ikhlas kepada-Nya dan meyakini benar-benar bawha kesembuhan hanyalah atas kehendak dan izin Allah SWT.
  2. Mu'allij (raqi, pengobat, terapis) harus dan mesti mempunyai keimana yang kuat kepada Allah ta'ala dalam segala aspek termasuk dalam hal menerapi penyakit yang diderita pasien.  Pengobat tidak boleh bekerja sama dengan jin dalam melakukan pengobatan ruqyah. Seorang ahli ruqyah juga mesti menguasai teknik dakwah karena dalam kondisi tertentu pasien dan keluarganya memerlukan taujihat dan nasihat yang berhubungan dengan kesembuhan si sakit
  3. Obat yang digunakan adalah obat-obatan yang tidak mengandung unsur haram seperti alkohol dan semisalnya atau bangkai binatang.  Saya sendiri sering menganjurkan untuk minum minyak Habbatussauda karena memang obat ini ada anjuran khsusus dari Rasulullah SAW: Dalam Ash-Shohihain diriwayatkan hadist dari Ummu Salamah dari Abu Hurairah R.A, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Hendaklah kalian mengkonsumsi Habbatus Sauda’ , karena didalamnya terdapat kesembuhan dari setiap penyakit, kecuali saam. Sedangkan saam artinya kematian.”  Imam Bukhori juga meriwayatkan hadist dari Aisyah R.A bahwasanya ia mendengar Nabi SAW bersabda;  ” Sesungguhnya Habbatus Sauda’ ini merupakan obat bagi setiap penyakit, kecuali saam. Aku bertanya, “Apakah saam itu?”. Beliau menjawab, “Kematian.”  Dalam riwayat Muslim:“Tidak ada suatu penyakit, kecuali penyembuhannya ada didalam Habbatus Sauda.”  Obat yang lain yang juga bermanfaat adalah minyak zaitun dan madu.

Kajian ilmiah tentang pengobatan ruqyah dengan al-Qur'an

Lantunan ayat suci Al-Quran menjadikan  sekelompok getaran dengan Frekuensi tertentu yang memasuki telinga kemudian bergerak ke sel-sel dalam otak dan mempengaruhinya secara positif.  Hati anda kemudian menerima suara-suara bacaan al-Qur'an itu dengan membenarkan bahwa ini adalah firman Allah sehingga sel-sel yang ada didalam otak dan hati merasa nyaman.

pengobatan ruqyah untuk segala penyakit


Sebuah Yayasan Islam di Florida, Amerika Serikat telah mengadakan beberapa kali studi tentang pengaruh pengobatan ruqyah dengan al-Qur'an terhadap orang-orang yang menderita kerasukan jin atau terkena serangan sihir.

Berbagai alat teknologi modern telah mereka gunakan dalam mendeteksi kemungkinan adanya pengaruh secara medis dari pengobatan tersebut terhadap tubuh orang-orang yang sakit.
Dalam sebuah surveynya dari sekian banyak penderita yang terdiri dari orang-orang Islam, baik Arab dan non Arab, yang dibacakan kepada mereka ayat-ayat al-Qur'an, tercatat bahwa al-Qur'an mampu menenangkan hati sebagian besar dari mereka.  Sebab, terbukti bahwa al-Qur'an, sekalipun mereka tidak memahaminya telah berhasil mengendorkan jaringan saraf.  Kami sendiri dalam berbagai sesi ruqyah boleh dibilang hampir 100% mengatakan jauh lebih tenang dan badan lebih enteng setelah sesi pengobatan ruqyah ini.

Baca juga:

Pengobatan ruqyah untuk segala penyakit

Hafiz Abbas, 22, warga Rajgarh,di Pakistan mengonsumsi pil yang menyebabkannya keracunan dan diangkut ke ICU (unit perawatan intensif) dari Rumah Sakit Layanan, Lahore. Biasanya dokter memandang kasus-kasus seperti ini dengan 'putus asa' menilik tingkat kelangsungan hidup pasien tersebut, yang biasanya hanya 10 persen.

Organ-organ pasien seperti hati, pankreas, ginjal dan jantung memburuk namun seorang dokter yang sedang bertugas, Dr Muhammad Javed, memandangnya sebagai tantangan dan mengawali perawatan. “Selama enam jam perjuangan, pasien diberikan 150 kejutan listrik untuk mengawal jantungnya berdetak. Perut dan ginjalnya dibersihkan dan dengan pertolongan perawatan pendukung, si pasien kemudian kembali dari ketidaksadaran.

"Saya belum pernah menyaksikan pasien yang jantungnya berdetak berhenti 150 kali dan diresusitasi oleh tidak sedikit kejutan listrik," kata Dr Javed.

Hasilnya barangkali mengejutkan untuk dokter lain namun Dr Javed yakin apa yang sukses dalam permasalahan ini. Itu bukan obat apa pun namun pembacaan ayat-ayat mulia dari Al-Qur'an yang menyebabkan sebuah mukjizat.

Artikel terkait:

"Selama perawatan Abbas, Surah Al-Rehman terus dibacakan di samping lokasi tempat tidurnya dan ini bekerja sebagai obat penawar yang menakjubkan," katanya.

Setelah tinggal di ICU selama tiga minggu, Hafiz Abbas tidak lagi menjalani pengobatan dan menjalani kehidupan normal. Dia mendengarkan Surat Al-Rahman tiga kali sehari, seperti yang disarankan oleh dokternya.

Bapak dan Ibu yang dirahmati Allah SWT, kesimpulan yang bisa kita ambil adalah mari kita kembali mendekatkan diri kita kepada Yang Maha Pencipta yaitu Allah SWT. Karena dengan izin Allah penyakit bisa dihilangkan.  Dia yang menyembuhkan segala penyakit yang ada di dunia ini.

Yang kedua  mari kita jadikan al-Qur'an sebagai sahabat keseharian kita dalam hidup termasuk mengobati segala penyakit dengan al-Qur'an. .Yang standar praktik ruqyah yang bisa kita lakukan sendiri yaitu dengan membacakan surat al Fatihah, ayat Qursy, surat al Falaq dan an Naas

Baca: Rumah tangga ribut terus!!! Jangan-jangan terkena sihir pemisah, kenali tanda-tandanya.

Dan yang ketiga adalah jangan sembarangan dalam mencari kesembuhan, tetaplah dijalan yang diridhoinya, jangan pernah ke orang pinter, jangan ke paranormal ataupun dukun, karena mereka akan membuat Anda tambah sakit, terutama sakit keimanan.

Mudah-mudahan Allah SWT menjadikan kita dekat dan menjadi sahabat al-Qur'an yang memberikan solusi kehidupan dunia dan akhirat.  Aamiin.

Wallahu a'lam


Pojokan Jatisari



Sumber:




Ruqyah umumnya diterjemahkan dalam bahasa Indoneisa sebagai "mantera" yang membawa makna negatif, karena kata mantera biasanya dikaitkan dengan sihir, mantra, dan sihir. Namun, Ruqyah dalam Islam adalah pembacaan Alquran, mencari perlindungan, zikir dan permohonan yang digunakan sebagai sarana untuk mengobati penyakit dan masalah lainnya.)



Ruqyah ada dua jenis: 


1) Ruqyah Ash Shar'eeya 
2) Ruqyah Ash Shirkiyah 

Ar-Ruqyah Ash Shar'eeyah: disebutkan di atas, ia memiliki tiga kondisi. Ibn Hajar (rahimahullah) mengatakan ada konsensus tentang penggunaan Ruqyah jika tiga syarat terpenuhi: 

1) Itu harus dengan pidato Allah (Qur'aan) dan nama dan atributnya. 

2) Itu harus dalam bahasa Arab, atau apa yang diketahui artinya dalam bahasa lain. 

3) Untuk percaya bahwa Ruqyah tidak memiliki manfaat dengan sendirinya, tetapi manfaatnya adalah dari Allah. 

Ruqyah jenis ini diperbolehkan dan merupakan subjek utama dari topik ini. 

Ar Ruqyah Ash Shirkiyah: ini bertentangan dengan kondisi Ruqyah Ash Shar'eeyah dan ada di dalamnya Syirik, mengaitkan mitra dengan Allah. Itu menuntun seseorang menuju kehancurannya dalam kehidupan ini dan kehidupan selanjutnya dan meningkatkan malapetaka dan penyakit. Ruqyah jenis ini dilarang, dari pernyataan Nabi (saw). Jenis ini meliputi: Sihir (apakah belajar, berlatih, atau mengajarkannya), menceritakan Fortune, Horoskop, kepercayaan takhayul, dan at-Tameemah (pesona dan jimat).

Syarat seseorang yang memperlakukan dengan Ruqyah:

1) Ia harus memiliki kepercayaan yang benar kepada Allah (Berdasarkan Al-Qur'an, Sunnah, dan menjauh dari Syirik, dll) 

2) Ia harus memiliki ketulusan dalam beribadah kepada Allah dan memiliki niat baik dalam memperlakukan orang 

3) Ia harus tegas dalam ketaatannya kepada Allah, dan menjauhi segala yang dilarang 

4) Ia harus menjauhkan diri dari semua tempat dan situasi yang melanggar hukum yang dapat mengarah pada apa yang dilarang, misalnya mengisolasi dirinya sendiri dengan seorang wanita , dll. 

5) Ia harus menjaga urusan pasiennya dan melindungi rahasia mereka.

6) ia harus menyebarkan agama Allah. Berikan saran dan adopsi kepada Pasien tentang hak-hak Allah sehubungan dengan perintah dan larangan-Nya. 

7) Dia harus memiliki pengetahuan tentang urusan pasien dan penyakit 

8) Dia harus memiliki pengetahuan tentang realitas Jin (agar tidak membuat mereka membahayakan atau mengancamnya saat menyembuhkan pasien) 

Seorang ulama 
 berkata: 

"Memperlakukan dengan Muawwizaat, (Surah An-Naas, Al-Falaq, dll) dan bentuk-bentuk lainnya, seperti nama-nama Allah adalah obat untuk jiwa. Jadi jika bentuk-bentuk perawatan ini ada di lidah orang benar, penyembuhan akan dicapai dengan kehendak dari Allah. " 

Ketentuan untuk orang (pasien) yang menerima Ruqyah:

1) Ia harus memiliki keyakinan penuh bahwa kerugian dan manfaat hanya dari Allah. 

2) Ia harus sabar.

Ketentuan Ruqyah Ash Shar'eeyah:

1) Itu harus dengan ucapan Allah, nama dan atribut-Nya, atau ucapan Rasul-Nya (saw)

2) Itu harus dalam bahasa Arab, atau apa yang diketahui artinya dalam bahasa lain. 

3) Untuk percaya bahwa sesungguhnya Ruqyah tidak memiliki manfaat dengan sendirinya, tetapi obatnya adalah dari Allah. 

4) Tidak melakukan Ruqyah dalam keadaan pengotor besar (junub) atau di tempat yang tidak diizinkan untuk melakukan ibadah yaitu pemakaman, kamar mandi, dll.

Realitas Sihir

Definisi sihir: 

1) Sihir adalah simpul atau mantera yang memiliki efek pada jantung dan tubuh, menyebabkan jantung atau tubuh menjadi sakit, dapat membunuh seseorang, memisahkan seorang pria dan istrinya, dan menghancurkan ikatan keluarga.

2) Ini adalah mantra, simpul, mantra, dan pernyataan yang digunakan dalam pidato, tertulis atau dalam tindakan yang memiliki efek pada tubuh, hati atau kecerdasan seseorang tanpa memiliki kontak langsung dengan orang itu. Adalah kenyataan bahwa membunuh, menyebabkan penyakit, atau mencegah hubungan (seksual) antara seorang pria dan istrinya, menyebabkan perpisahan di antara mereka, atau di antara keluarga, menimbulkan kemarahan di antara keluarga atau teman, dan menyebabkan seseorang mencintai orang-orang yang ia benci. untuk memiliki hubungan dan menjadi sumber penyebaran kerusakan.

Sihir dan keberadaannya dikonfirmasi oleh Al-Qur'an dan Sunnah dan disetujui oleh para ulama. Itu adalah kenyataan dan kebenaran, dan itu hanya memengaruhi seseorang atas kehendak Allah. Ada konsensus di antara para ulama Tafsir bahwa Surah Al-Falaq diturunkan karena Habiibbin Asum yang melakukan sihir pada Nabi (saw)

Sihir adalah seni yang membutuhkan keterampilan dan kemahiran dari orang yang melakukannya. Ini adalah jenis pengetahuan yang memiliki dasar, metodologi dan prinsip-prinsip. Namun, belajar itu tidak diizinkan dan itu adalah kekufuran (kekafiran) karena itu tidak dapat dipelajari atau dipraktikkan tanpa meminta bantuan Setan, menyembahnya, dan menggunakan hal-hal terlarang dan melanggar hukum. Jadi kufur untuk mempelajarinya atau mempraktikkannya. 

Imam Ibn Hajar (rahimahullah) mengatakan: "Sihir itu tidak percaya dan mempelajarinya adalah kekufuran." Fath ul Bari 10/195 

Imam An-Nawawi (rahimahullah) mengatakan: "Pengetahuan sihir dilarang dan itu termasuk dosa besar." Fatawa Ibn Baz 2/384

Nabi (saw) memasukkannya ke dalam dosa besar yang menghancurkan umat manusia dan perlu dijauhkan. 

Ibn Qudaamah berkata: "mengajar dan belajar sihir dilarang dan tidak ada perbedaan pada masalah oleh para ulama." Al-Mughnee 8/151 

Hukuman untuk Penyihir:

Hukuman untuk penyihir dipenggal. Nabi (saw) berkata: 

"Hukuman untuk seorang penyihir dipancung." 

Umar (RA) memerintahkan semua penyihir untuk dibunuh pada masanya. Ini membuktikan betapa parahnya sihir. Jadi wajib bagi kita untuk menjauhkan diri dari sihir dan apa pun yang terhubung dengannya.

Perawatan Untuk Sihir: 

Perawatan memiliki dua divisi: 

1) Apa yang dianggap sebagai sihir bentuk pencegahan sebelum terjadi:

a) Waspada dan lakukan semua tindakan wajib, dan tinggalkan semua yang melanggar hukum, dan cari pertobatan dari semua perbuatan jahat. 

b) Terus-menerus melafalkan, merenungkan, dan bertindak berdasarkan Alquran yang mulia di mana itu menjadi rutinitas sehari-hari. 

c) Mencari perlindungan dengan permohonan, mencari perlindungan dan ingatan yang diatur oleh Allah dan utusannya (gergaji)

1) Dari beberapa permohonan itu adalah sebagai berikut: 
* "Dalam nama Allah, yang namanya tidak ada yang dirusak di Bumi, tidak juga di Surga, dan Dialah Yang Maha Mendengar, Yang Maha Tahu." 80/86 

* Ucapkan Ayah-tul-Kursy setelah setiap doa, sebelum tidur, setiap pagi, dan setiap malam. As-Sahih Ibn Majah 2/332 

* Ucapkan tiga kali berikut ini di pagi hari, malam hari, dan sebelum tidur 

Surah Al-Ikhlaas, Al-Falaq, dan An-Naas 

2) Seseorang harus berhati-hati dan melafalkan ingatan dan permohonan dari pagi dan malam hari, serta kenangan dan permohonan setelah setiap doa, sebelum tidur, saat bangun tidur, sebelum bepergian dll.

d) Makan tujuh kurma di pagi hari jika memungkinkan, sebagaimana dinyatakan oleh Nabi (saw)

"Siapa pun yang bangun di pagi hari dan makan tujuh kurma Ajwah, (lebih disukai dari batas Madinah ia tidak akan pernah dirundung racun atau sihir." Al Bukhari 10/247, Al Muslim 3/1617

Divisi Kedua:

Perawatan Sihir setelah itu terjadi. 

A) Jenis Pertama: Ekstrak dan hancurkan sihir- Jika Sihir itu diketahui, mengekstraksi dan menghancurkannya dengan metode yang diizinkan dari Al-Qur'an dan Sunnah, adalah cara terbaik dan paling cocok untuk menyembuhkannya. 

B) Tipe kedua: Ruqyah Ash-Shar'eeyah- di antaranya adalah: 

1) Giling tujuh daun Lote hijau, lalu tuangkan air di atasnya (cukup untuk mandi) dan ucapkan yang berikut ini: 

* Saya mencari perlindungan kepada Allah dari Setan yang terkutuk. 

* SUrah Al-Faatihah 

* Surah AL-Baqarah ayat 1-5 

* Surah Al-Baqarah ayah 102 

* Surah Al-Baqarah ayah 137

* Surah Al-Baqarah ayah 255 (ayat-ul-Kursy) 

* Surah Al-Baqarah ayah 284-286 

* Surah AL-Imraan, ayaat 1-5 

* Surah Al-Imran, ayat 85 

* Surah Al-an'aam, ayah 17 

* Surah Al-A'raaf, Ayaat 54-56 

* Surah Al-A'raaf, ayaat 117-122 

* Surah Yunus, ayaat 79-82 

* Surah Al-Israa ayah 82 

* Suarah Al-Kahf, ayah 39 

* Surah At-Taha, ayaay 65-69 

* Surah Al- 

Mu'minoon, ayaat 115 118 * Surah Yaaseen, ayaat 1-9 

* Surah As-Saafaat, ayaat 1-10

Realitas Mata Jahat Mata

jahat adalah kesengsaraan mengerikan yang menimpa umat manusia; itu adalah penderitaan yang paling luas di dunia. Kebanyakan orang dari bangsa ini (Muslim) akan mati karenanya setelah apa yang Allah tetapkan. Nabi (saw) bantuan: 

"Kebanyakan dari mereka yang akan mati dari bangsa saya setelah apa yang Allah telah menetapkan akan dari mata jahat" (Fath al-haqq al Mubeen, As-Sahih, 747) 

yang mata jahat adalah kenyataan dan kebenaran yang dibutuhkan seseorang untuk mencari kesembuhan dan perlindungan. Nabi (saw) berkata: "Kejahatan itu benar (kenyataan) ...." (Sahih Muslim, 2188)

Dalam Islam diperbolehkan mencari Ruqyah untuk itu, sebagaimana Hanas (radiallahu anh) meriwayatkan bahwa Nabi (saw) membuatnya mudah untuk mengambil Ruqyah karena demam dan mata jahat. (Sahih Muslim 2197) 

Mata jahat berasal dari dua sumber: 

1) mata jahat dari umat manusia 
2) mata jahat dari jin 

Mata jahat dari umat manusia dikonfirmasi dalam banyak riwayat, seperti yang dikatakan Abu Sated (radiallahu anh) Nabi (saw) ) berkata untuk mencari perlindungan dari jin dan mata jahat dari umat manusia. (At-tirmidzi, 2058)

Adapun mata jahat dari jin, telah diriwayatkan ny Umm Salamah (radiallahu anhaa) bahwa Nabi (saw) melihat di rumahnya seorang gadis budak dan di wajahnya adalah sa faa'ah. di mana Nabi (saw) membantu: "Carilah Ruqyah untuknya, karena sesungguhnya dia menderita tatapan (mata jahat)." (Al-Bukhari, 5739) 

Para ulama mengatakan "As-sa-faa'ah" adalah mata jahat dari jin.

Alasan mata jahat kebanyakan karena iri hati (iri adalah berharap untuk pencegahan karunia untuk orang lain, meskipun si iri tidak menginginkan karunia ini). Realitas kecemburuan adalah hasil dari kebencian dan kedengkian, yang merupakan hasil dari kemarahan. (Fath Al-Haq Al-Mubeen, 219) 
Mata iblis seperti panah atau tombak yang meninggalkan jiwa orang yang iri dan pergi kepada orang yang iri. Itu menimpa orang yang iri pada waktu-waktu tertentu dan terkadang tidak. Ketika itu tidak menimpanya, itu karena metode perlindungan yang ia gunakan (apakah permohonan, mencari perlindungan, dll.) Juga, ketika tidak. Penderitaannya, mata iblis bisa kembali ke iri. (Obat-obatan Nabi, 138)

Apa fakta penting yang perlu diketahui adalah bahwa mata iblis tidak berpengaruh kecuali atas kehendak Allah. Seseorang bisa memberi dirinya mata jahat dan dia juga bisa memberikannya kepada orang lain. Itu dapat menimpa seseorang bahkan tanpa terlihat oleh orang yang iri. Misalnya, orang buta tidak bisa melihat seseorang, tetapi ia masih bisa mengusir mata jahat, atau mungkin jika orang itu tidak ada dan mereka digambarkan kepada orang yang iri tanpa terlihat olehnya, itu dapat menimpa orang itu. Itu juga bisa diderita oleh seseorang yang kagum pada dirinya sendiri tanpa menjadi iri pada dirinya sendiri atau orang lain. Mata iblis dapat dilakukan oleh siapa saja, bahkan orang yang dicintai atau orang yang benar.

Jadi, adalah kewajiban kita masing-masing untuk mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan dan berusaha mencegah terpengaruh oleh mata jahat, dan untuk mengatakan permohonan dan kenangan setelah melihat sesuatu yang menakjubkan dan baik. (Fath Al-Haq Al-Mubeen, 198)

Perawatan Mata Jahat

Ada kategori perawatan untuk mereka yang menderita mata jahat. 

Kategori pertama: Perawatan sebelum mata jahat terjadi: 

Ada banyak jenis, yaitu sebagai berikut: 

* Lindungi diri Anda dan orang-orang yang Anda takuti darinya dengan zikir, permohonan dan mencari perlindungan yang sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah , seperti yang disebutkan dalam kategori pertama untuk perawatan sihir. 

* Memohon untuk siapa Anda takut mungkin menderita dengan itu (jika Anda melihat sesuatu dalam diri Anda, kekayaan Anda, putra Anda, saudara Anda atau apa pun yang membuat Anda kagum) dengan berkat. Dari pernyataan Nabi (saw)

"Jika ada yang mengatakan dari saudaranya apa yang membuatnya takjub, biarkan dia memohon kepadanya dengan berkah: Ini adalah kehendak Allah, tidak ada kekuatan kecuali dengan Allah, ya Allah memberkati dia dengan itu." 

* Jagalah apa pun atau siapa saja yang menarik dan mungkin penerima mata jahat. Ini berarti: 

1) Ketika seseorang memiliki keluarga yang indah ia harus menjaga mereka dengan mencari perlindungan dari Allah untuk mereka, mengajar dan memerintahkan mereka untuk melakukannya, dan juga dengan berpakaian mereka dengan benar untuk tidak mengekspos tubuh atau kecantikan mereka agar tidak menjadi iri dan terpengaruh oleh mata jahat. Nabi (saw) biasa mencari perlindungan bagi Hassan dan Hussein dengan mengatakan: 

"Saya mencari perlindungan bagi Anda berdua dalam kata-kata sempurna Allah dan dari setiap setan, hama, dan dari setiap mata jahat."

2) Jika seseorang memiliki kekayaan, ia harus menjaganya dengan meminta kepada Allah untuk memberkati dan melindunginya dan berterima kasih kepada Allah. 

3) Jika seseorang memiliki kabar baik dan dia tahu orang akan iri kepadanya, dia harus menjaganya dengan merahasiakannya. 

CATATAN: Jika Anda tahu seseorang terkenal karena iri hati dan diketahui memengaruhi orang-orang dengan mata jahat, penting untuk menjauhinya. Kategori Kedua: Perawatan setelah penderitaan mata jahat: 

1) Jika orang tersebut yang menyebabkan mata jahat diketahui, memerintahkannya untuk berwudu (wudu) dan kemudian orang yang menderita harus mandi dengan air membentuk wudhu. (sunan abu Dawud 419). 

2) Bacalah sebanyak mungkin: 

Surah Al Fatiha
Surah Al-Baqarah ayah 137 
Surah An-Nisaa Ayah 54 
Surah Al-Qalam ayah 51 
Surah Al-Mulk ayah 3 
Surah Al Ahqaaf ayah 31 
Surah Al-Israa ayah 82 
Surah Al-Fussilat ayah 44 
Surah Yunus ayah 57 
Surah at-Tawbah ayah 14 
Surah Ash-Shu'araa ayat 80 
Ayat al Kursy (ayat 255, surah Al Baqarah) 
Surah Al Ikhlaas, Al-Falaq, dan An-Nas.

Bacalah ayat di atas, bersama dengan semua permohonan otentik yang telah disebutkan sebelumnya. kemudian tiup di tangan kanan dan bersihkan di tempat yang sakit, seperti yang telah dinyatakan dalam jenis kedua perawatan sihir. 

3) Ucapkan di atas air dan tiup ke dalamnya. Lebih baik jika pembacaan dilakukan di atas ZamZam atau air hujan. Kemudian, orang yang sakit harus minum darinya dan menuangkan sisanya ke atas dirinya sendiri, atau membaca minyak zaitun dan mengurapi seluruh tubuhnya dengan itu.

Kategori Ketiga: menerapkan langkah-langkah yang diperlukan yang menjauhkan mata jahat dari orang yang iri. 

Mereka adalah sebagai berikut: 

1) Mencari perlindungan kepada Allah dari semua kejahatan. 
2) Takut pada Allah dan terapkan semua perintahnya dan jauhi semua yang dilarangnya. Nabi (saw) berkata, "Berhati-hatilah kepada Allah dan dia akan melindungi Anda." (Sahih at-Tirmidzi) 
3) melatih kesabaran kepada orang yang iri hati, maafkan dia, jangan melawan dia atau mengeluh tentang dia dan tidak memiliki batin jahat perasaan menyakitinya. 
4) Memiliki kepercayaan penuh kepada Allah untuk siapa pun yang menaruh kepercayaan pada Allah, Allah akan cukup baginya.
5) tidak memiliki rasa takut terhadap iri dan tidak terus merenungkan atau memikirkannya, ini adalah perawatan yang sangat bermanfaat. 
6) berpalinglah kepada Allah dengan tulus dan mencari kesenangannya dalam segala hal. 
7) Mencari pertobatan dari semua dosa karena mereka mempermalukan umat manusia. 

Allah berfirman: 'Dan apa pun musibah yang menimpa Anda, itu karena apa yang telah Anda dapatkan dari tangan Anda sendiri, dan Dia sangat mengampuni. "Surah Sh-Shu'araa, ayat 30 

8) Berilah sedekah pilihan dan lakukanlah sebanyak mungkin kebaikan. Karena sesungguhnya itu memiliki efek yang hebat dan menakjubkan dalam memerangi kejahatan dari si pencemburu.

9) Jauhkan dari api si penindas, penindas, dan orang-orang yang menyakiti orang lain, dengan bersikap baik kepada mereka. Untuk setiap saat mereka meningkat dalam kejahatan, penindasan, dan kecemburuan, Anda meningkat menjadi baik kepada mereka. Beri mereka nasihat, berbelas kasih, dan maafkan mereka. Ini tidak dapat dicapai dengan mudah kecuali bagi orang yang memiliki kekayaan besar dari Allah. 

10) memiliki ketulusan dan kepercayaan penuh pada kesatuan Allah, Yang Bijaksana, Hakim. Dia dirugikan oleh apa-apa dan tidak ada yang bermanfaat baginya. kemuliaan bagi-Nya dan Dia di atas segalanya - (Ibn Qayyim 2 / 238-245)







Disqus Shortname

ads 728x90 B

Facebook

Diberdayakan oleh Blogger.